Gawat! Laboratorium Bocor, 3.000 Orang di China Terinfeksi Bakteri Menular

Selasa, 22 September 2020 | 11:30 WIB
Gawat! Laboratorium Bocor, 3.000 Orang di China Terinfeksi Bakteri Menular
Ilustrasi laboratorium. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan orang di barat laut China telah dinyatakan positif mengidap penyakit bakteri menular, setelah kebocoran terjadi di pabrik biofarmasi milik negara yang membuat vaksin untuk hewan.

Pejabat kesehatan di Lanzhou mengatakan sebanyak 3.245 orang telah terjangkit brucellosis, penyakit yang sering disebabkan oleh kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewani yang dapat menyebabkan demam, nyeri sendi, dan sakit kepala.

Sebanyak 1.401 orang lainnya dinyatakan positif awal untuk penyakit tersebut setelah pihak berwenang memeriksa hampir 22.000 penduduk. Untungnya, tidak ada kematian yang dilaporkan. Pejabat China juga mengatakan sejauh ini tidak ada bukti penularan dari orang ke orang.

Brucellosis yang juga dikenal sebagai demam Malta atau demam Mediterania dapat menyebabkan gejala termasuk sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kelelahan.

Baca Juga: CDC Akui Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara Sejauh 1,8 Meter

Suasana di kota Shanghai, China. (Anadolu Agency)
Suasana di kota Shanghai, China. (Anadolu Agency)

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), beberapa tanda dan gejala dapat bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama. Sementara yang lain, mungkin tidak pernah hilang atau terulang kembali, seperti radang sendi atau pembengkakan pada organ tertentu. CDC menambahkan bahwa penularan brucellosis dari orang ke orang sangat jarang terjadi.

Otoritas China menemukan, sebuah pabrik biofarmasi telah menggunakan disinfektan kedaluwarsa dalam produksi vaksin Brucella untuk hewan antara Juli dan Agustus tahun lalu, yang berarti bakteri tersebut tidak dibasmi dari pembuangan uap pabrik.

Gas yang tercemar dari China Animal Husbandry Lanzhou Biopharmaceutical Factory di Lanzhou membentuk aerosol yang mengandung bakteri tersebut. Kemudian terbawa angin ke Lanzhou Veterinary Research Institute, menginfeksi hampir 200 orang di sana pada Desember tahun lalu.

Menurut kantor berita Xinhua, lebih dari 20 mahasiswa dan anggota fakultas Lanzhou University yang beberapa di antaranya pernah ke institut tersebut juga dinyatakan positif.

Komisi kesehatan Lanzhou mengatakan bahwa domba, sapi, dan babi paling sering terlibat dalam penyebaran bakteri tersebut. Pihak berwenang menyebut pabrik telah dicabut izin produksi vaksin brucellosisnya.

Baca Juga: CDC Kembali Ubah Pedomannya, Orang Tanpa Gejala Perlu Dites Virus Corona

Menurut otoritas setempat, kompensasi untuk pasien akan dimulai secara bertahap pada Oktober. Dilansir Dailymail, Selasa (22/9/2020), Komisi Kesehatan Lanzhou telah menunjuk 11 rumah sakit umum untuk menyediakan pemeriksaan rutin dan gratis bagi pasien yang terinfeksi.

Ilustrasi bakteri Brucellosis. [Milan Radulovic/AFP]
Ilustrasi bakteri Brucellosis. [Milan Radulovic/AFP]

Brucellosis sangat jarang terjadi di Inggris, menurut NHS, tetapi ada beberapa wabah brucellosis yang terjadi di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir. Pada 2008, wabah di Bosnia menginfeksi sekitar 1.000 orang dan menyebabkan pemusnahan domba dan ternak lainnya yang terinfeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI