Perhatian! WHO Ungkap Perbedaan dan Persamaan Covid-19 dan Influenza

Senin, 21 September 2020 | 15:00 WIB
Perhatian! WHO Ungkap Perbedaan dan Persamaan Covid-19 dan Influenza
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus Corona (Covid-19) terus berkembang dan banyak orang mengaitkannya dengan influenza (flu). Keduanya menyebabkan penyakit pernapasan, tapi ada perbedaan penting antara kedua virus tersebut dan cara penyebarannya.

Ini memiliki implikasi penting bagi langkah-langkah kesehatan masyarakat yang dapat dilaksanakan untuk menanggapi setiap virus. Dilansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (21/9/2020), berikut perbedaan dan persamaan Covid-19 dan influenza:

1. Persamaan Covid-19 dan influenza

Pertama, virus Covid-19 dan influenza memiliki gejala penyakit serupa. Artinya, keduanya menyebabkan penyakit pernapasan yang muncul sebagai berbagai macam penyakit dari asimtomatik atau ringan, hingga penyakit parah dan kematian.

Baca Juga: Pandemi di Beijing: Tarik Ulur Karantina Wilayah

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Kedua, baik Covid-19 dan influenza sama-sama ditularkan melalui kontak, tetesan, dan fomites (benda atau bahan yang kemungkinan besar membawa infeksi, seperti pakaian, perkakas, dan furnitur).

Oleh karena itu, tindakan kesehatan masyarakat yang sama, seperti kebersihan tangan dan etika pernapasan yang baik, menutup mulut saat batuk dengan tisu dan segera membuangnya, adalah tindakan penting yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi.

2. Perbedaan Covid-19 dan influenza

Kecepatan penularan merupakan poin penting perbedaan antara kedua virus tersebut. Influenza memiliki masa inkubasi median yang lebih pendek (waktu dari infeksi hingga muncul gejala) dan interval serial yang lebih pendek (waktu antara kasus yang berurutan) daripada Covid-19.

Interval serial untuk Covid-19 diperkirakan lima sampai enam hari, sedangkan untuk virus influenza interval serial adalah tiga hari. Artinya, influenza bisa menyebar lebih cepat dari Covid-19.

Baca Juga: WHO: Obat Herbal untuk Covid-19 Diizinkan, Asal Lewat Pengujian

Lebih lanjut, penularan dalam tiga sampai lima hari pertama penyakit atau penularan, sebelum munculnya gejala merupakan pendorong utama penularan virus influenza.

Sebaliknya, sementara para ahli mempelajari bahwa ada orang yang dapat menularkan Covid-19 24 hingga 48 jam sebelum timbulnya gejala, hal ini tampaknya bukan pendorong utama penularan.

Selain itu, jumlah reproduksi (jumlah infeksi sekunder yang ditimbulkan dari satu individu yang terinfeksi) diketahui antara 2 dan 2,5 untuk Covid-19, lebih tinggi daripada influenza. Namun, perkiraan untuk Covid-19 dan influenza sangat bergantung pada konteks dan waktu, sehingga membuat perbandingan langsung lebih sulit.

Anak-anak adalah pendorong penting dalam penularan virus influenza di masyarakat. Sedangkan untuk Covid-19, data awal menunjukkan bahwa anak-anak lebih sedikit terpengaruh daripada orang dewasa dan tingkat serangan klinis pada kelompok usia 0-19 tahun rendah.

Data awal lebih lanjut dari studi penularan rumah tangga di China menunjukkan bahwa anak-anak terinfeksi dari orang dewasa, bukan sebaliknya.

Ilustrasi influenza. [Shutterstock]

Meskipun rentang gejala kedua virus tersebut serupa, fraksi dengan penyakit parah tampaknya berbeda. Untuk Covid-19, data hingga saat ini menunjukkan bahwa 80 persen infeksi ringan atau asimtomatik, 15 persen infeksi berat, membutuhkan oksigen dan 5 persen infeksi kritis, memerlukan ventilasi.

Bagian dari infeksi parah dan kritis ini akan lebih tinggi daripada yang diamati untuk infeksi influenza.

Orang-orang yang paling berisiko terkena infeksi influenza parah adalah anak-anak, perempuan hamil, lansia, orang yang mengalami imunosupresi, dan orang-orang yang memiliki kondisi medis kronis.

Sedangkan untuk Covid-19, pemahaman saat ini adalah bahwa usia yang lebih tua dan kondisi yang mendasarinya meningkatkan risiko infeksi yang parah.

Kematian untuk Covid-19 juga tampak lebih tinggi daripada influenza, terutama influenza musiman. Meskipun kematian sebenarnya dari Covid-19 akan membutuhkan waktu untuk dipahami sepenuhnya, data yang dimiliki sejauh ini menunjukkan bahwa rasio kematian kasar (jumlah kematian yang dilaporkan dibagi dengan kasus yang dilaporkan) adalah antara 3-4 persen, tingkat kematian infeksi (jumlah kematian yang dilaporkan dibagi dengan jumlah infeksi) akan lebih rendah.

Untuk influenza musiman, angka kematian biasanya jauh di bawah 0,1 persen. Namun, kematian sebagian besar ditentukan oleh akses dan kualitas perawatan kesehatan.

3. Intervensi medis yang tersedia untuk Covid-19 dan influenza

Meskipun ada sejumlah terapi yang saat ini dalam uji klinis di China dan lebih dari 20 vaksin dalam pengembangan untuk Covid-19, saat ini tidak ada vaksin atau terapi berlisensi belum ditemukan.

Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

Sebaliknya, antivirus dan vaksin tersedia untuk influenza. Meskipun vaksin influenza tidak efektif melawan virus Covid-19, WHO menyarankan untuk melakukan vaksinasi setiap tahun demi mencegah infeksi influenza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI