Suara.com - Perusahaan kedirgantaraan swasta yang berbasis di California, Rocket Lab, berencana meluncurkan misi pribadi ke Venus pada 2023 untuk berburu tanda-tanda kehidupan di awan planet tersebut, setelah baru-baru ini para ilmuwan telah mendeteksi kemunginan gas biosignature fosfin.
"Kami tidak ingin melakukan satu misi, kami ingin melakukan banyak, banyak misi di sana," kata Peter Beck, CEO Rocket Lab pada 14 September, hanya beberapa jam setelah para ilmuwan mengungkap penemuan fosfin di Venus.
Dilansir dari Space.com, Sabtu (19/9/2020), Beck rupanya sudah lama ingin menjelajahi Venus, yang menurutnya belum mendapatkan perhatian ilmiah yang layak.
Venus pernah menjadi dunia beriklim sedang seperti Bumi, dengan air permukaan yang berlimpah, dan banyak para ahli percaya bahwa Venus mungkin memiliki samudera besar.
Baca Juga: Ilmuwan Deteksi Tanda Kehidupan 'Alien' di Planet Venus
Namun, efek rumah kaca yang tak terkendali akhirnya menguasai Venus, membakarnya dan mengubah permukaan menjadi pemandangan seperti neraka bertekanan tinggi. Suhu di permukaan Venus berkisar 467 derajat Celcius, cukup panas untuk melelehkan timah.
Mempelajari dengan tepat apa yang sebenarnya terjadi pada Venus sangat menarik bagi para ilmuwan. Menurut Beck, evolusi planet juga berfungsi sebagai semacam peringatan bagi Bumi, di mana aktivitas manusia telah berdampak pada pemanasan yang dramatis.
Misi Venus di masa depan akan menggunakan dua perangkat Rocket Lab yang mencakup Electron booster setinggi 17 meter dan Photon satellite bus yang melakukan debut luar angkasa pada misi Elektron akhir bulan lalu.
Photon akan diluncurkan di atas sebuah Electron booster, lalu menuju ke Venus. Saat Photon mendekat, itu akan menyebarkan wahana ke atmosfer Venus.
"Penyelidikan ditargetkan pada jenis sudut masuk yang memaksimalkan jumlah waktu di wilayah yang diinginkan," tambah Beck.
Baca Juga: Venus Seperti Neraka, Justru Ada Gas dan Bisa Jadi Tanda Kehidupan
Wahana ini akan mirip dengan empat pesawat kecil yang berhasil dikerahkan ke atmosfer Venus pada misi Pioneer Venus Multiprobe NASA pada 1978 lalu. Beck mengatakan bahwa perusahaannya mengambil banyak inspirasi dari beberapa desain wahana itu.
Misi ini bertujuan untuk berburu tanda-tanda kehiduapn di wilayah udara Venus yang berpotensi dihuni. Rocket Lab telah berdiskusi dengan para ilmuwan tentang cara terbaik untuk melakukan misi ini.
Wahana Rocket Lab kemungkinan akan memiliki berat sekitar 37 kilogram, di mana 3 kilogram dikhususkan untuk muatan ilmiah.
Beck yakin bahwa Rocket Lab mampu menyiapkan semuanya untuk diluncurkan dalam waktu tiga tahun dari sekarang dan itu akan menjadi tonggak utama, dikembangkan dan diluncurkan dengan total biaya 10 hingga 20 juta dolar AS.