Suara.com - Seorang pejabat India bernama Sukhbir Singh Jaunapuria, merekam dirinya duduk di genangan lumpur dan meniup keong. Dia mengklaim bahwa apa yang dilakukannya itu dapat mencegah terinfeksi virus Corona (Covid-19).
Jaunapuria merupakan seorang politisi dan anggota parlemen dari negara bagian utara Rajasthan, termasuk di antara 24 anggota parlemen yang dites positif Covid-19 pada 14 September lalu.
Sebulan sebelum didiagnosis, Jaunapuria mengunggah video tersebut di halaman Facebooknya. Ia terlihat duduk bertelanjang dada dalam sebuah genangan air berwarna cokelat dan meniup cangkang keong.
"Keluar, basahi diri dengan air hujan, duduk di tanah, bekerja di pertanian, meniup keong... dan makan sesuatu yang 'desi'. Seseorang mendapat kekebalan dari melakukan hal-hal ini," tulis Jaunapuria dalam bahasa Hindi.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun, Inggris Kembalikan Patung Tembaga dari Kuil Dewa Wisnu
Desi merupakan istilah India yang berarti lokal, asli, atau murni.
Jaunapuria bukanlah satu-satunya politisi terkemuka yang mengusulkan obat aneh untuk virus Corona. Presiden Belarus Alexsander Lukashenko mengatakan awal tahun ini bahwa mengendarai traktor, minum vodka, dan pergi ke sauna akan mencegah penyakit, sebelum ia dinyatakan positif.
Sementara di Meksiko, Presiden Andrés Manuel López Obrador mengungkapkan bahwa ia membawa jimat yang katanya dapat melindunginya dari penyakit. Lain lagi dengan Gubernur Puebla Luis Miguel Barbosa Huerta, mengklaim orang-orang miskin kebal terhadap penyakit tersebut.
Suman Haripriya, anggota parlemen India lainnya dari negara bagian Assam, menggembar-gemborkan teori bahwa urin dan kotoran sapi dapat digunakan untuk mensterilkan daerah yang terinfeksi.
Kasus Covid-19 di India saat ini melonjak melewati angka 5 juta kasus, menambahkan 97.894 kasus baru pada Rabu (16/9/2020), kenaikan terbesar dalam satu hari di negara itu.
Baca Juga: Anggap Lumpur Dapat Tangkal Covid-19, Politisi India Ini Dinyatakan Positif
Hanya dalam waktu 11 hari bagi India untuk beralih dari 4 juta kasus menjadi 5 juta kasus. Dengan kata lain, India sekarang memiliki wabah virus Corona yang meningkat tercepat di negara manapun di dunia.
India sedang berjuang mengatasi wabah ini yang berkembang pesat karena persediaan oksigen di seluruh India mulai menipis.
Di negara bagian Maharashtra, Gujarat, dan Uttar Pradesh, yang merupakan beberapa daerah dengan dampak virus paling parah, permintaan oksigen meningkat lebih dari tiga kali lipat.
"Pasien yang putus asa menelepon saya sepanjang malam, tetapi saya tidak tahu kapan saya akan mendapatkan persediaan," kata Rishikhesh Patil, pemasok oksigen di Kota Nashik, seperti dikutip Dailymail, Jumat (18/9/2020).
Sumber daya kesehatan India yang sedikit terbagi dengan buruk. Hampir 600 juta orang India tinggal di daerah pedesaan, dan dengan virus yang menyebar sangat cepat ke seluruh pedalaman India, para ahli kesehatan khawatir bahwa rumah sakit bisa kewalahan.
Secara nasional, India menguji lebih dari 1 juta sampel per hari, melebihi tolak ukur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 140 tes per 1 juta orang.
Tetapi banyak di antaranya adalah tes antigen, yang mencari protein virus dan lebih cepat tetapi kurang akurat dibandingkan dengan RT-PCR, standar untuk memastikan virus Corona melalui kode genetiknya.