Suara.com - Redmi telah meluncurkan smart TV X dengan fitur premium pada Mei 2020 lalu. Setelah menyasar segmen atas, Redmi diprediksi sedang bersiap merilis smart TV yang akan menargetkan kelas menengah ke bawah.
Sebagai informasi, Redmi Smart TV X dibanderol dengan harga sebesar 1.999 yuan atau Rp 4,4 juta untuk varian paling rendah versi 50 inci.
Sementara varian tertingginya, 65 inci, dibanderol sebesar 3.299 yuan atau Rp 7,2 juta.
Setelah menargetkan kelas menengah ke atas, sepertinya Redmi bakal menyasar kelas di bawahnya.
Baca Juga: realme resmi Luncurkan 64MP Power Master realme 7 & realme 7i di Indonesia
Pada sebuah teaser yang beredar, secara tersurat Redmi bersiap merilis smart TV A series. Diprediksi bahwa A series ini dibanderol dengan harga lebih terjangkau.
Detail ringkas dari Redmi Smart TV A belum terungkap, namun perangkat bakal hadir dalam lima ukuran berbeda.
Pada teaser, terlihat lima perangkat smart TV yang berjejer berurutan dari dimensi terkecil hingga terbesar.
Dikutip dari Gizmochina, Smart TV A series dari Redmi akan tersedia dalam ukuran 32 inci, 43 inci, 50 inci, 55 inci, dan 65 inci.
Teaser menunjukkan bahwa perangkat tersebut mengadopsi desain bezel yang cukup tipis, mirip dengan Seri X.
Baca Juga: Hanya Rp 1 Jutaan, Ini 8 HP Murah RAM 3 GB Terbaik September 2020
Smart TV versi premium sebelumnya hanya tersedia dalam ukuran 50 inci, 55 inci, dan 65 inci.
Sang induk perusahaan, Xiaomi, mereka juga menyasar segmen menengah ke bawah dengan merilis Mi TV 4A 32 inci di Indonesia dengan banderol Rp 1,9 juta hingga Rp 2,1 juta. Mi TV 4A membawa RAM 1 GB, prosesor quad-core 64 bit, dan memori internal 8 GB.
Pada peluncuran sebelumnya, Redmi Smart TV X membawa fitur premium seperti panel 4K, speaker 4 x 12.5 W, Dolby Audio, MEMC 60 Hz, RAM 2 GB, dan memori internal 32 GB.
Mengingat menyasar segmen yang lebih murah, Redmi smart TV A series diprediksi membawa spesifikasi lebih rendah atau mungkin dipangkas setengah dari versi premium sebelumnya. Smart TV anyar Redmi ini bakal tersedia pertama kali di China dan masih belum diketahui mengenai ketersediaan secara global, termasuk ke Indonesia.