Suara.com - Para ilmuwan menemukan pabrik anggur atau wine kuno, di sebuah situs bernama Tell el-Burak. Penemuan itu merupakan bukti perdagangan anggur luar negeri yang dipimpin oleh "peradaban yang hilang" yang disebut Fenisia.
Orang Fenisia merupakan pelaut yang tinggal di Mediterania timur, sebagian besar di Lebanon modern, dari sekitar 1550 SM sampai 300 SM.
Peradaban tersebut diperkirakan telah memperkenalkan budaya wine ke Mediterania dan sebagian tertanggung jawab atas popularitasnya saat ini.
Penemuan itu terdiri dari pemeras anggur kuno yang berasal dari sekitar abad ke-7. Para ahli mengira anggur di bawa ke sana dari daerah setempat dan dihancurkan menggunakan kaki manusia.
Baca Juga: Ilmuwan Kembangkan Rekayasa Genetika Hewan Ternak
Penghancurannya akan menghasilakn cairan anggur dan alat pemeras anggur ini dapat menampung sekitar 5.455 liter.
Cairan bersama dengan kulit dan batang anggur kemudian dikumpulkan dalam panci besar, di mana itu akan difermentasi menjadi anggur.
Dilansir dari The Sun, Kamis (17/9/2020), panci besar yang digunakan biasanya adalah sebuah amphorae yang juga dipakai untuk mengangkut anggur.
Selain itu, empat rumah dari batu bata lumpur juga ditemukan di situs tersebut. Para ilmuwan berspekulasi rumah-rumah tersebut milik orang-orang yang berdedikasi untuk membuat anggur.
Penemuan yang telah dipublikasikan di jurnal Antiquity, para ahli berpikir wine adalah barang perdagangan penting bagi peradaban. Sayangnya, masih sedikit bukti alat pembuat wine yang telah ditemukan di tanah yang pernah dijelajahi oleh orang Fenisia.
Baca Juga: Rekayasa Genetik, China Ciptakan babi Tahan Penyakit