Suara.com - Ratusan ribu burung migran ditemukan mati secara misterius. Sebagaimana melansir laman CNN, Kamis (17/9/2020), ahli biologi di Universitas Negeri New Mexico mencoba mencari penyebabnya.
Misteri itu dimulai 20 Agustus dengan ditemukannya sejumlah besar burung mati di Lapangan Rudal Pasir Putih Angkatan Darat AS dan Monumen Nasional Pasir Putih, menurut Martha Desmond, seorang profesor di departemen ikan, margasatwa, dan ekologi konservasi universitas.
Awalnya, kejadian itu diyakini sebagai insiden terisolasi. Ternyata menjadi masalah yang jauh lebih serius ketika ratusan unggas mati ditemukan di berbagai wilayah di seluruh negara bagian, termasuk Doña Ana County, Jemez Pueblo, Roswell dan Socorro.
"Ini sangat buruk. Hanya dengan melihat cakupan dari apa yang kami lihat, kami tahu ini adalah peristiwa yang sangat besar, ratusan ribu dan bahkan mungkin jutaan unggas mati," ujar kata Desmond.
Baca Juga: Tampilkan Bulu "Berkilau", Ini Fakta Unik Beautiful Sunbird
Burung migran yang mati meupakan spesies seperti burung warblers, bluebirds, sparrows, blackbird, western wood pewee dan flycatcher, ditemukan di Colorado, Texas dan Mexico.
Ahli biologi di Universitas Negeri New Mexico mencoba mencari tahu mengapa ratusan ribu burung migran ditemukan mati di seluruh negara bagian.
Salah satu faktor yang dipercaya oleh para ahli biologi mungkin telah berkontribusi pada kematian burung adalah kebakaran hutan yang membakar di California dan negara bagian Barat lainnya, yang mungkin telah memaksa burung-burung tersebut melakukan migrasi awal sebelum mereka siap.
"Burung yang bermigrasi sebelum mereka siap karena cuaca mungkin tidak memiliki cukup lemak untuk bertahan hidup. Beberapa burung mungkin tidak memiliki cadangan untuk mulai bermigrasi sehingga mereka mati di tempat," kata Desmond.
Beberapa burung mungkin harus mengubah jalur migrasi mereka, sementara yang lain mungkin menghirup asap dan mengalami kerusakan paru-paru.
Baca Juga: Tempelkan Stiker Unik di Sepeda, Pria Ini Bikin Maling Ogah Nyolong
Meskipun kebakaran dan cuaca kering di New Mexico mungkin telah meningkatkan jumlah kematian burung migran, hal itu masih menyisakan banyak pertanyaan.
Burung-burung itu akan dikirim ke Laboratorium Forensik Layanan Ikan dan Margasatwa AS di Oregon untuk dilakukan nekropsi dan untuk menentukan penyebab kematian mereka, tetapi bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk mendapatkan hasilnya.
"Kami kehilangan 3 miliar burung di AS sejak tahun 1970 dan kami juga telah melihat penurunan yang luar biasa dalam jumlah serangga, jadi peristiwa seperti ini menakutkan bagi populasi ini dan sangat menyedihkan untuk dilihat," tutup Desmond.