Suara.com - Facebook meluncurkan pusat informasi ilmu iklim untuk meningkatkan sumber-sumber yang dapat dipercaya tentang perubahan iklim.
Langkah ini diambil Facebook di tengah kritikan yang mengatakan platform tersebut gagal memfilter berita hoaks yang akhirnya dipercaya sebagian masyarakat dunia. Oleh karena itu, bisa jadi fitur ini merupakan cara Facebook untuk memperbaiki diri.
Raja media sosial ini mengatakan, fitur ini mirip dengan Pusat Informasi Covid-19 yang mereka luncurkan beberapa waktu lalu. Untuk sementara waktu, pusat informasi ilmu iklim Facebook baru tersedia untuk wilayah AS, Prancis, Jerman, dan Inggris Raya, sebelum akhirnya diadopsi ke negara lain.
“Pusat Informasi Cuaca adalah ruang khusus di Facebook dengan sumber daya faktual dari organisasi iklim terkemuka di dunia. Fitur ini bisa menjadi langkah awal bagi orang-orang untuk memerangi perubahan iklim,” tulis Facebook dalam blog resminya, sebagaimana dikutip dari New York Post, Rabu (16/9/2020).
Baca Juga: Donald Trump Sebut Ilmuwan Tak Paham Soal Perubahan Iklim
Selain itu, Pusat Informasi Ilmu Iklim di Facebook juga akan mereferensikan berita dari sejumlah media kredibel untuk meningkatkan kesadaran para pengguna aplikasi terhadap perubahan iklim.
Kepala Kebijakan Global Facebook Nick Clegg mengatakan, perusahaan akan terus menekan penyebaran berita palsu tentang perubahan iklim, meskipun diposting oleh politisi.
"Tidak ada perusahaan media sosial yang pernah mencoba melakukannya karena alasan sederhana bahwa pidato politik selalu identik dengan hal yang dilebih-lebihkan, penggunaan statistik yang dipilih, dan klaim kebajikan yang berlebihan dari satu kandidat dan keburukan lainnya," tutup Clegg.