Suara.com - China sedang membangun pelabuhan antariksa terapung, yang nantinya akan digunakan untuk meluncurkan roket dari Samudra Pasifik.
Eastern Aerospace Port (EAP), demikian nama pelabuhan antariksa terapung milik China tersebut, dibangun di lepas pantai kota Haiyang di provinsi Shandong.
Selain dipakai untuk meluncurkan roket, EAP juga akan dipakai untuk pembangunan dan pemeliharaan roket berukuran kecil. Di balik layar, EAP dikembangkan oleh China Aerospace Science and Technology Corp (CASC), kontraktor pertahanan terbesar di Negeri Tirai Bambu.
Wang Xiaojun, Head of China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT) yang berada di bawah naungan CASC menyebut bahwa EAP merupakan bukti kemajuan substansial China dalam bidang kedirgantaraan.
Baca Juga: Luncurkan Satelit, Pendorong Roket China Hampir Jatuh di Sekolah
Meski begitu, belum diketahui kapan China akan melakukan peluncuran pertamanya dari EAP. Setelah selesai, pelabuhan antariksa terapung itu akan menjadi lokasi peluncuran roket kelima milik China.
Dikutip dari New York Post, Selasa (15/9/2020), peluncuran roket dari atas permukaan laut adalah langkah berikutnya dalam teknologi luar angkasa.
EAP menawarkan keuntungan seperti kemampuan untuk memosisikan lepas landas lebih dekat khatulistiwa, membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk mencapai orbit, yang artinya juga bisa mengurangi biaya peluncuran roket.
Di sisi lain, pembangunan EAP oleh China seakan 'memukul' Elon Musk dengan SpaceX miliknya yang gencar mengungkap rencana penerbangan dari lautan, tapi urung direalisasikan.