Suara.com - Keberadaan drone menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Bagi sebagian orang, drone dipandang sebagai perangkat untuk mengkreasikan foto dan video, sementara yang lainnya memandang drone sebagai perangkat berbahaya karena bisa melanggar privasi dan juga mesin pembunuh.
Sebagian besar, drone dikendalikan pilot manusia dari jarak jauh, tetapi sebuah perusahaan bernama Anduril telah mengumumkan drone baru bernama Ghost 4.
Di belakang layar, Ghost 4 merupakan drone buatan pendiri Oculus, Palmer Lucky yang kini bekerja untuk Anduril. Drone ini mengandalkan penggunaan AI untuk tidak hanya membantu melakukan pengawasan, tetapi juga untuk penyerangan.
Sebagaimana melansir laman Cnet, Senin (14/9/2020), drone Ghost 4 berukuran sekitar dua meter, tetapi dapat dibawa dalam ransel dan telah dirancang untuk tahan terhadap cuaca. Drone ini pun bisa dipasangi senjata api dengan beban maksimal 35 pon atau sekitar 15 kg.
Baca Juga: Drone Nyangkut di Pagar, Penyelundupan Ganja ke Penjara Gagal
Tak hanya itu, pesawat nirawak ini juga menawarkan waktu penerbangan 100 menit dan juga dapat diujicobakan secara manual jika pengguna menghendakinya.
Untuk fitur, Ghost 4 diprogram untuk terbang dalam kondisi gelap dan digunakan untuk memantau dan melacak subjek atau lokasi, lalu menyimpan informasi itu sendiri untuk mencegah dirinya agar tidak terdeteksi melalui sinyal radio.
Menariknya lagi, drone canggih ini juga akan mampu terbang dalam kawanan sehingga jika terdeteksi musuh atau mengalami gangguan sinyal, Ghost 4 dapat memindahkan data itu ke drone terdekat lainnya.
Namun untuk saat ini, Ghost 4 baru sebatas drone konsep dan belum siap untuk diproduksi massal.
Baca Juga: FAA Setujui Amazon Uji Coba Kirim Barang Pakai Drone