Suara.com - Pemerintah pusat hingga daerah, melakukan banyak cara menghimbau masyarakat luas di Indonesia mengenai bahaya virus Corona (Covid-19). Hal itu juga dilakukan oleh ketua RT yang menulis surat kepada warganya menggunakan bahasa Jawa halus.
Surat yang dibagikan oleh akun Twitter @potretlawas pada 31 Maret itu tampaknya ditujukan bagi orang-orang yang berniat mudik ke kampung halaman. Ketua RT setempat menghimbau warganya untuk tidak pulang kampung saat momen Idul Fitri 2020 dikarenakan adanya virus.
"Kados ingkang kawula panjenengan sami mangertosi, virus penyakit Covid-19 sampun nyebar sawetawis wekdal. Pamarentah sasaged-sagedipun ikhtiar mrantasi virus punika. Hananging asilipun dereng maksimal. (Seperti yang sudah kita semua ketahui, virus penyakit Covid-19 sudah menyebar sampai saat ini. Pemerintah dengan segala ikhtiar memberantas virus tersebut. Tetapi usaha itu belum maksimal)," tulis ketua RT yang tak diketahui identitasnya itu dalam pembuka suratnya.
Jika dilihat dari penggunaan bahasa Jawa halus, kemungkinan besar ketua RT tersebut berasal dari wilayah di Jawa Tengah.
Baca Juga: Heboh! Jadi Bungkus Bawang, Warganet Temukan Surat Bersih Diri dari PKI
Tak hanya itu, ketua RT tersebut pun memberikan data kasus terkonfirmasi di Indonesia, lengkap dengan jumlah kematian dan pasien yang sembuh.
"Per 30 Maret 2020, jumlah pasien positif se-Indonesia wonten 1414, lan jumlah ingkang seda 122 - mugi padhang kuburipun, berbanding 75 ingkang sampun saras. Niki di luar pasien yang tidak/belum terdeteksi. (Per 30 Maret 2020, jumlah pasien positif 1414 dan jumlah korban jiwa 122 - semoga dilapangkan kuburnya, ini berbanding 75 pada pasien yang sembuh. Angka ini di luar jumlah pasien yang tidak/belum terdeteksi)," lanjutnya.
Dengan adanya data tersebut dan bahaya Covid-19 yang merenggut nyawa, ketua RT itu pun meminta kepada warga untuk mematuhi peraturan demi menjaga kesehatan keluarga.
"Awit punika, kawula ingkang katunjuk sebagai ketua RT setulus ati badhe nyuwun tulung sedulur sedanten, mangga kita sami jaga imah lan kaluwarga. (Oleh karena itu, saya yang berwenang sebagai ketua RT setulus hati ingin meminta tolong kepada semuanya, mari kita sama-sama menjaga rumah dan keluarga)," tambahnya.
Ketua RT itu meminta bagi warganya yang memiliki keluarga diperantauan agar jangan pulang kampung dahulu dan jika bisa membatalkan tiket mudik yang telah dibeli.
Baca Juga: Viral Gadis Cilik Sebut Malaikat Bernama Jamal, Warganet Terpingkal
"Ingkang wonten rantau, nyuwun kalegawanipun mboten usah wangsul rumiyin. Ingkang sampun tumbas tiket mudik pasa lan lebaran, hambok bilih sanged dipunbatalaken. (Yang jauh di perantauan, tolong jangan pulang kampung dulu. Yang sudah beli tiket mudik lebaran, mohon kepulangannya dibatalkan)," tulis ketua RT tersebut dalam suratnya.
Dalam suratnya, ketua RT itu juga meminta untuk tidak khawatir jika tidak pulang kampung karena keluarga di rumah akan mengerti atas keputusan tersebut.
"Matur sembah suwun sampun legawa biyantu sesami. Mugi kita sedaya tansah kanugrahan tresnaning Gusti Ingkang Asih. Ampun kasupen, jaga asupan gizi diri dan jaga jarak. Rahayu. (Terima kasih banyak telah membantu kepada sesama. Semoga kita semua diberi anugerah dari Allah Yang Maha Pengasih. Jangan lupa asupan gizi dan jaga jarak. Salam sejahtera)," tutup surat tersebut.
Surat yang menggunakan bahasa Jawa halus saat mengingatkan bahaya Covid-19 ini menjadi sorotan dan mendapat acungan jempol dari warganet.
"Ketua RT di rumah mengirim pesan satu-satu ke warganya yang merantau, memohon agar mereka mengurungkan niat pulang kampung di tengah pandemi Covid-19 ini. Pesan ditulis dalam bahasa Jawa halus, menyiratkan permohonan yang amat sangat," tulis pemilik akun @potretlawas dalam kolom keterangan pada unggahannya.
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 1.400 kali ke sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar.
"Mencegah tanpa lupa 'unggah-ungguh'," tulis akun @pijar13_.
"Diliat dari tata bahasa, bisa jadi pak RTnya orang Jawa Tengah," komentar @lin_Trenggono.
"Paham Jawa alus, tapi kalau disuruh ngomong Jawa alus masih belepotan," tambah @ardfeb.
"Kalau lagi baca bahasa Jawa gini kenapa ya nadanya ngikut nada dalang lagi main wayang. Terima kasih pak RT, semoga sejahtera," cuit @BayuAnandi.
"Surat ini masih relevan sampe September sekarang," ungkap @yantiisbandi.