Suara.com - Bangkai kapal perang Jerman yang ditorpedo dan ditenggelamkan oleh kapal selam Inggris pada 1940, telah ditemukan di perairan dalam di lepas pantai Laut Utara di selatan Norwegia.
Operator jaringan listrik Norwegia, Statnett, menemukan bangkai kapal di dekat kabel listrik bawah airnya pada pemindaian sonar di dasar laut pada 2017.
Pada Agustus, Statnett menurunkan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh di bawah air atau biasa disebut ROV (remotely-operated-vehicle), untuk memeriksa bangkai kapal.
ROV mengirimkan kembali gambar rinci yang menunjukkan bahwa bangkai kapal itu adalah milik kapal penjelajah Jerman Karlsruhe.
![Bangkai kapal Perang Dunia II berlogo Nazi ditemukan. [Stattnet]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/14/23913-bangkai-kapal-perang-dunia-ii-berlogo-nazi.jpg)
"Ketika hasil ROV menunjukkan kepada kami sebuah kapal yang ditorpedo, kami menyadari itu bangkai dari perang. Saat meriam terlihat di layar, kami mengerti bahwa itu adalah kapal perang yang sangat besar," kata Ole Petter Hobberstad, insinyur proyek, seperti dikutip Live Science, Senin (14/9/2020).
Kapal penjelajah Jerman Karlsruhe diluncurkan pada 1927 dan dilengkapi dengan sembilan senjata berukuran 15 sentimeter. Memiliki panjang 174 meter, kapal itu bisa mencapai kecepatan tertinggi 37 mph atau 59 km per jam, cukup cepat untuk kapal perang saat itu.
Karlsruhe sendiri merupakan kapal pelatihan calon perwira pada 1930 dan merupakan bagian dari patroli Jerman di lepas pantai Spanyol selama Perang Saudara Spanyol dari 1936.
Itu digunakan kembali ketika Perang Dunia II meletus pada September 1930 dan tidak terlihat aksi sampai 9 April 1940, ketika kapal itu menjadi andalan kelompok penyerang selama invasi Jerman ke Norwegia, dengan Kristiansand sebagai target utamanya.
Menurut arkeolog Frode Kvalø dari Museum Maritim Norwegia di Oslo, kemampuan kapal perang terbukti signifikan selama serangan itu.
Baca Juga: Sangkal Holocaust, Makam Korban Nazi di Prancis Penuh Coretan Bohong
"Kapal itu adalah aktor penting pada saat-saat penting dalam sejarah modern Norwegia," kata Kvalø kepada Live Science.