Suara.com - Pendakwah Syekh Ali Jaber ditusuk oleh orang tidak dikenal saat mengisi acara Wisuda Tahfidz dan Tahfidziyah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, Minggu, (13/9/2020) sore. Peristiwa tersebut terekam kamera dan videonya beredar luas di media sosial.
Pelaku penusukan diketahui bernama Alfin Adrian. Menurut keterangan orang tua pelaku sudah empat tahun mengalami gangguan jiwa. Hal ini pun mengundang tanda tanya besar dari warganet yang memperbincangkan insiden tersebut dalam platform media sosial Twitter.
Usai mengetahui nama pelaku dan foto-fotonya tersebar di media sosial, warganet mempertanyakan kewarasan pelaku yang disebut mengalami gangguan jiwa. Tak sedikit warganet yang merasa ganjil dan skeptis atas insiden tersebut.
"Pelaku penusukan Syekh Ali Jaber bernama A. Alfin Andrian (24 tahun). Benarkah keluar pengakuan dari bapak pelaku bahwa pelaku mengalami 'gangguan kejiwaan?' Apakah anda yakin, manusia biadab ini gila?" tulis akun @G4kNy3r4hBRO___ seraya mengunggah beberapa foto selfie pelaku.
Baca Juga: Mengerikan! Detik-detik Penusukan Syekh Ali Jaber, Kesaksian Warga Lokal
"Masa iya dia orang gila yang menusuk Syekh Ali Jaber? Mana ada orang gila bisa selfie! Mana ada orang gila serapih dan sebersih itu pakaiannya! Mikir dong," komentar @imasmaesaroh_.
"Iseng nyari FB orang yang nusuk Syekh Ali Jaber, yang katanya orang gila itu loh... hahaha lucu," tambah @NurulfitriahAr.
"Gua tebak: pelaku penusuk Syekh Ali Jaber akan diperiksa kejiwaannya dan hasilnya dinyatakan sakit jiwa alias gila. Akhirnya bebas dari jerat hukum. selesai," cuit @TukangKredit10.
Bahkan menurut dr. Andi Khomeini Takdir melalui cuitan lewat akun Twitter miliknya, kemungkinan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa kecil dan menyebut penusukan itu memang menargetkan orang tertentu.
"Syekh Ali Jaber ditusuk. Kecil kemungkinan pelakunya orang gila. Itu upaya perlukaan yang memang menargetkan Syekh Ali Jaber. Wong orang begitu banyak. Semoga lekas sembuh, Syekh. Semoga santri dan murid-murid Kyai dan Ustad manapun lebih ketat lagi menjaga para penyampai ilmu," ungkap @dr_koko28.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ditikam, UAS Disarankan Ajak Jago Silat Buat Antisipasi
Ada beberapa warganet yang bahkan menebak-nebak skenario apa yang sekiranya akan dijalankan di balik insiden ini.
"Skenario kedua: Pelaku diperiksa lalu mengaku melakukan penusukan atas motif tidak suka dengan ceramah Syekh Ali Jaber dan hanya dituntut 1 tahun penjara dengan alasan 'tidak sengaja'. Seperti ini. Dan yang mengeroyok pelaku penusukan akan diperiksa dan dikenai pasal penganiayaan. Yang merekam dan menyebarkan video penusukan siap-siap dicari tukang bakso ya karena melanggar UU ITE," tulis akun @TukangKredit10 seraya mengutip pemberitaan penyerangan Novel Baswedan.
Aksi penusukan terhadap Syekh Ali Jaber juga mendapat kecaman dari Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia atau MUI, Din Syamsuddin.
Din Syamsuddin mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas aksi penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber. Dia meminta Polri bersungguh-sungguh memproses pelaku hingga ke pengadilan dengan tuntutan hukum yang maksimal.
Din Syamsuddin mengatakan agar Polri tidak mudah menerima pengakuan dan kesimpulan bahwa pelakunya memiliki gangguan kejiwaan, sebagaimana pernah terjadi pada masa lalu yang sampai saat ini tidak ada kejelasan.