Suara.com - AstraZeneca melanjutkan uji coba calon vaksin Covid-19 di Inggris, setelah mendapatkan izin dari otoritas setempat.
Uji coba tahap akhir itu sempat diberhentikan sementara minggu ini, setelah seorang relawan jatuh sakit setelah divaksinasi.
AstraZeneca, perusahaan multinasional Inggris dan Swedia, bekerja sama dengan University of Oxford dalam mengembangkan calon vaksin Covid-19. Calon vaksin itu saat ini memasuki uji coba tahap akhir atau uji klinis III, di Inggris.
Pemberhentian uji coba, diyakini membuat banyak pihak ragu calon vaksin itu dapat segera digunakan sebagaimana ditargetkan oleh perusahaan.
![AstraZeneca. [Paul Ellis/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/02/57401-astrazeneca.jpg)
“Proses peninjauan standar pada 6 September, memicu pemberhentian sementara terhadap proses vaksinasi di berbagai negara yang berpartisipasi dalam uji coba. Langkah itu bertujuan untuk menjaga objektivitas hasil pemeriksaan mengenai keamanan calon vaksin oleh komite independen dan badan pengawas internasional,” terang AstraZeneca dilansir laman Antara, Senin (14/9/2020).
Pihak perusahaan menyebut Otoritas Pengawas Obat-Obatan di Inggris (MHRA) menetapkan bahwa calon vaksin itu aman digunakan dan uji coba di Inggris dapat dilanjutkan.
Pasien yang mengikuti uji coba calon vaksin itu diketahui mengidap gangguan saraf, yang gejalanya mirip peradangan di sumsum tulang belakang/transverse myelitis.
AstraZeneca, perusahaan yang berpusat di Cambridge, mengatakan pihaknya tidak dapat menyampaikan keterangan lebih lanjut.
“Perusahaan akan meneruskan kerja sama dengan otoritas kesehatan di berbagai negara dan menunggu arahan uji klinis dapat dilanjutkan sehingga kami dapat menyediakan vaksin untuk semua tanpa mengejar keuntungan pada masa pandemi ini,” kata AstraZeneca.
Baca Juga: Daftar Negara Tidak Mempercayai Vaksin Covid-19, Nomor 5 dan 7 Aneh
Pihak perusahaan belum dapat mengumumkan kapan uji coba calon vaksin di negara lainnya dapat dilanjutkan.