Suara.com - Melihat kondisi tantangan pandemi Covid-19 yang belum membaik, mendorong Pemerintah mengambil langkah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total kembali. Operator telekomunikasi pun menjadi salah satu pihak yang diandalkan selama masa tersebut, harus melakukan persiapan.
Di masa PSBB seperti sebelumnya, digitalisasi menjadi keharusan masyarakat untuk tetap beraktivitas. Indosat Ooredoo memahami bahwa diperlukan sebuah solusi teknologi, untuk membagikan kuota internet ke peserta didik dan pengajar secara massive dan simple, selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Indosat Ooredoo telah menyiapkan platform untuk mendistribusikan kuota internet data ke para peserta didik dan pengajar, API (Aplication Programming Interface) Gift Data, yaitu sebuah perangkat lunak yang memungkinkan pelanggan membagikan kuota internet ke nomor-nomor IM3 Ooredoo melalui sebuah dashboard.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Bayu Hanantasena, mengatakan bahwa API Gift Data Indosat Ooredoo dapat mengirimkan kuota data secara massive, seamless, dan fleksibel.
![Ilustrasi Indosat Ooredoo. [Indosat Ooredoo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/29/76987-indosat-ooredoo.jpg)
"API ini juga mendukung fitur automatisasi dan kustomisasi, yang memudahkan pengelolaan pengiriman kuota data sesuai kebutuhan setiap bulannya. Kami yakin platform ini akan efektif digunakan untuk penyaluran kuota internet kepada siswa-siswi serta guru agar pendidikan di Indonesia dapat terus berjalan," ujarnya melalui keterangan resmi.
Dalam hal kapasitas jaringan, Indosat Ooredoo Network Operating Center (INOC) dan Indosat Ooredoo Service Operating Center (ISOC) melakukan monitoring dan kontrol jaringan selama 24x7 secara realtime.
Sementara itu, Smartfren pun melakukan langkah yang sama dalam memastikan optimasi jaringan dan secara intensif terus memantau perubahan traffic yang terjadi.
Kedua langkah tersebut dilakukan guna memastikan seluruh pelanggan Smartfren bisa mendapatkan koneksi internet dengan kecepatan maksimal di mana pun berada.
Optimasi jaringan yang dimaksud adalah menyesuaikan kapasitas network di area yang low traffic tersebut, kemudian mengatur kembali route traffic data ke area-area yang memerlukan kapasitas lebih tinggi sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Wah, Orang Terkaya di Indonesia Tak Setuju Ada PSBB
Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations & Special Project Smartfren, mengatakan bahwa Smartfren sudah siap dan terus mengoptimalkan network agar kinerjanya dapat mendukung skema PSBB dari pemerintah.