Suara.com - Para ilmuwan pusing bukan kepalang setelah seekor ular sanca berusia 62 tahun bertelur sebanyak 7 butir padahal binatang itu sama sekali tidak bertemu dengan ular jantan selama setidaknya 20 tahun.
Kini para ilmuwan tengah mempelajari dua butir telur dari ular betina yang tinggal di Kebun Binatang St Luis, Missouri, Amerika Serikat tersebut. Tiga butir disimpan di inkubator dan dua lainnya sudah rusak.
Dua butir telur diteliti untuk diambil sampel genetiknya. Para ilmuwan ini mengetahui bagaimana cara ular betina tersebut bertelur: apakah ada jantan yang menyelinap diam-diam; apakah ia menyimpan sperma dalam tubuhnya, atau apakah ia bereproduksi secara aseksual.
Mark Wanner, pakar binatang melata dari Kebun Binatang St Luis mengatakan bahwa ular memang bisa bereproduksi secara aseksual atau tanpa terjadinya perkawinan antara jantan dan betina.
Baca Juga: Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Ditangkap di Apartemen Kawasan Kalibata
Pada 2015 seekor ular perut kuning di Missouri juga diketahui bertelur, meski tidak bertemu jantan nyaris selama 10 tahun. Tetapi peristiwa seperti ini jarang terjadi.
Selain itu, kata Wanner, ular juga memiliki kemampuan untuk menunda pembuahan. Betina bisa menyimpan sperma jantan dalam tubuhnya dan menunggu waktu yang tepat untuk dibuahi.
Adapun kebun binatang tersebut memiliki seekor ular piton jantan berusia 31 tahun. Tetapi jantan itu belum pernah dipamerkan ke publik dan dipelihara terpisah dari si betina.
Satu-satunya saat mereka berdua tinggal bersama adalah pada 1990, ketika kandang mereka masing-masing sedang dibersihkan. Ada kemungkinan perkawinan terjadi 30 tahun silam dan baru saat ini terjadi pembuahan.
Tetapi satu hal masih mengganjal di kepala Wanner. Ular betina biasanya sudah tak lagi bertelur di atas usia 60 tahun. Adapun ular itu diserahkan ke Kebun Binatang St Luis oleh bekas pemiliknya pada 1961.
Baca Juga: Bahayakan Bayi, Ular Sanca 7 Meter di Rumah Warga Dievakuasi Damkar Sleman
"Dia adalah ular betina tertua yang bertelur," kata Wanner. [The Guardian]