Suara.com - Jurnal medis Lancet, telah meminta penulis penelitian tentang potensi vaksin virus Corona (Covid-19) Rusia untuk klarifikasi setelah penelitiannya berada di bawah pengawasan.
Sebelumnya, Rusia mengumumkan pada bulan lalu bahwa vaksinnya yang bernama Sputnik V telah menerima persetujuan.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan Barat atas kurangnya data keamanan, dengan beberapa peringatan bahwa vaksin yang dibuat terburu-buru bisa berbahaya.
Ilmuwan Rusia mempublikasikan temuan uji cobanya pada minggu lalu di Lancet. Dengan kata lain, penelitian tersebut telah menjalani tinjauan dari rekan-rekan ilmuwan yang terpilih.
Baca Juga: Fakta Baru Relawan Vaksin Covid-19 Sinovac Positif Corona
Tertulis bahwa vaksin itu terbukti aman dan dapat ditoleransi dengan baik di antara beberapa lusin sukarelawan.
Namun, sebuah surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari 30 ahli yang berbasis di Eropa meragukan temuan tersebut, menunjuk pada kemungkinan inkonsistensi data.
Para ahli mengidentifikasi sejumlah duplikasi dalam angka yang disajikan dan menyimpulkan bahwa data dalam penelitian itu sangat tidak mungkin benar.
Penulis utama penelitian tersebut mengatakan telah membantah klaim surat tersebut.
Seorang juru bicara The Lancet juga telah mengetahui adanya surat terbuka itu.
Baca Juga: Ilmuwan Rancang Alat Prediksi Risiko Kematian Pasien Covid-19
"Kami telah membagikan surat tersebut langsung kepada penulis dan mendorong mereka untuk terlibat dalam diskusi ilmiah," kata juru bicara The Lancet, seperti dikutip Science Alert, Jumat (11/9/2020).
Juru bicara itu menambahkan bahwa penelitian tersebut telah ditinjau oleh para ahli independen sebelum dipublikasikan.
Dalam laporan lain mengenai vaksin, perusahaan farmasi AstraZeneca telah menghentikan uji coba Tahap 3 dari kandidat vaksinnya yang dikembangkan Universitas Oxford karena masalah keamanan.