Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengumumkan hasil studi terbaru mereka tentang Covid-19. Kali ini, otoritas kesehatan AS itu menyebut bahwa penularan Covid-19 kepada orang dewasa banyak ditularkan setelah mereka makan di restoran.
Bahkan, CDC tak ragu mengatakan bahwa makan di restoran meningkatkan potensi terinfeksi virus corona dua kali lebih besar ketimbang mereka yang makan di rumah.
"Selain makan di restoran, pasien juga sering pergi ke bar atau kedai kopi. Analisis ini dibatasi kepada para pasien yang sebelumnya tidak mengetahui bahwa mereka positif (Covid-19)," tulis para peneliti sebagaimana dikutip dari CNN, Jumat (11/9/2020).
Studi yang dilakukan CDC sendiri melibatkan 314 orang dewasa yang dites Covid-19 pada Juli karena mereka menunjukkan gejala virus corona. Hasilnya, 154 dari mereka dinyatakan positif dan 160 lainnya negatif.
Baca Juga: Patuhi Protokol, Begini Tips Aman Makan di Restoran selama Pandemi Covid-19
Pengujian dilakukan di 11 fasilitas perawatan kesehatan yang berbeda di 10 negara bagian AS: California, Colorado, Maryland, Massachusetts, Minnesota, North Carolina, Ohio, Tennessee, Utah dan Washington. Para peneliti CDC mengamati bagaimana pasien tersebut menanggapi sejumlah pertanyaan, mulai dari memakai masker hingga aktivitas yang mereka lakukan, termasuk apakah mereka baru-baru ini makan di restoran, nongkrong di bar atau pergi ke gym.
Alhasil, 42 persen orang dewasa yang dites positif diketahui melakukan kontak dekat dengan setidaknya satu orang yang diketahui mengidap Covid-19. Sementara 14 persen dari mereka yang dites negatif, dan 51 persen lainnya hanya beraktivitas bersama anggota keluarga.
Para peneliti juga menemukan bahwa 71 persen orang dewasa dengan Covid-19 dan 74 persen dari mereka yang dites negatif dilaporkan selalu menggunakan penutup wajah saat berada di depan umum.
"Laporan paparan Covid-19 di restoran telah dikaitkan dengan sirkulasi udara. Arah keluar masuk udara, ventilasi, dan intensitas aliran udara dapat mempengaruhi penularan virus, bahkan jika tindakan jarak sosial dan penggunaan masker diterapkan sesuai dengan pedoman saat ini. "Masker tidak dapat dipakai secara efektif saat makan dan minum, sedangkan berbelanja dan banyak aktivitas dalam ruangan lainnya tidak menghalangi penggunaan masker," sebut para peneliti.
Baca Juga: Kasus Corona Tembus 200 Ribu, Indonesia 'Di-lockdown' Negara Lain