Suara.com - Perusahaan induk TikTok berbasis di Beijing, ByteDance, dilaporkan sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah Amerika Serikat.
Pembicaraan tersebut digadang berkaitan dengan kemungkinan adanya kesepakatan untuk menghindari akuisisi penuh terhadap operasional TikTok di AS.
Dikutip dari New York Post, Jumat (11/9/2020), ByteDance dan pejabat tinggi AS sedang merundingkan kemungkinan pengaturan yang memungkinkannya untuk mempertahankan beberapa kepemilikan saham di TikTok, sambil tetap memenuhi permintaan AS yang menginginkan pemerintah China tidak ikut campur dalam operasional perusahaan.
Diskusi tersebut, yang dilaporkan telah berlangsung selama berbulan-bulan, menjadi lebih mendesak sekarang karena Presiden Trump telah menetapkan batas waktu yang ketat untuk penjualan TikTok ke perusahaan asal AS.
Baca Juga: Kocak! Beli Baju Kegedean di Olshop, Pas Dipakai Malah Mirip 'Pocong'
Bulan lalu, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mengharuskan ByteDance menjual TikTok ke perusahaan asal AS jika masih ingin beroperasi di Negeri Paman Sam. Seandainya tidak ada kata sepakat hingga 15 September, TikTok wajib angkat kaki dari AS.
Meskipun penjualan penuh masih merupakan pilihan utama yang diajukan pemerintah AS, tapi ByteDance sedang menawarkan penjualan parsial yang kemungkinan berimbas pada restrukturisasi TikTok.
Hingga saat ini, sudah ada beberapa perusahaan asal AS yang menyatakan minatnya untuk mengakuisisi TikTok, yakni Microsoft dan Oracle. Selain itu, raja swalayan Walmart juga tertarik untuk mencaplok aplikasi tersebut.