Jika Tenaga Manusia harus Digantikan Robot...

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 10 September 2020 | 13:53 WIB
Jika Tenaga Manusia harus Digantikan Robot...
Ilustrasi robot super cerdas (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu tantangan masyarakat dunia saat ini adalah kekurangan tenaga kerja yang kompeten. Populasi pekerja profesional di bidangnya bisa dikatakan menyusut, sehingga dalam beberapa tahun terakhir, kekurangan tenaga kerja telah menjadi masalah sosial yang serius.

Berangkat dari keprihatinan itu, para penggagas mencoba untuk menggantikan tenaga manusia dengan tenaga kompeten. Salah satu yang mereka kembangkan adalah robot.

Saat ini, sebagian dunia usaha sudah menggunakan robot sebagai tenaga kerjanya. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur, distribusi, dan logistik, sebagian telah menggunakan robot.

Walau banyak pro dan kontra soal perlunya tenaga manusia digantikan robot, nyatanya hal ini sudah terjadi. Jam kerja dan tenaga manusia yang terbatas menjadi alasan perlunya tenaga pengganti yang bisa melakukan pekerjaan dengan lebih banyak dan tanpa batas.

Baca Juga: Kisah Ibu Bertangan Robot, Temukan Cinta Baru setelah Disiksa Mantan Suami

Ilustrasi manusia digantikan robot. [Toshiba]
Ilustrasi manusia digantikan robot. [Toshiba]

Pada banyak hal, robot industri dinilai mampu mengulangi proses yang sama berulang kali, bahkan hingga ribuan kali dalam sehari. Mereka dapat beroperasi dalam parameter tertentu yang ditentukan, walau tidak dapat memilih metode yang paling efisien untuk melakukan sesuatu dalam menghadapi serangkaian skenario yang terus berkembang.

Kelebihan lainnya, robot tidak bisa menangani pekerjaan yang tidak teratur, sehingga mereka akan selalu menghasilkan kualitas produk yang sama.

Kalau bicara soal perusahaan yang mengembangkan robot, Toshiba mungkin sebagai industri pertama yang menggunakannya. Pada 1967, Toshiba telah mengembangkan perangkat pembaca dan penyortiran kode pos otomatis pertama di dunia.

Mesin ini disesuaikan dengan sistem kode pos yang diterapkan di Jepang pada tahun berikutnya, memekanisasi proses pra-penyortiran yang telah dilakukan dengan tangan manusia selama bertahun-tahun, dan membantu mendukung pembangunan Jepang selama periode pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Setelah itu, Toshiba mengembangkan berbagai robot untuk memenuhi kebutuhan industri manufaktur, distribusi, dan logistiknya.

Baca Juga: Wow, Ada Kembaran Penjelajah Mars Perseverance di Bumi

Tak bisa dipungkiri bahwa ada sejumlah pekerjaan yang bisa ditangani robot dengan lebih baik ketimbang manusia. Di sini tentu bukan mengambil alih semua pekerjaan manusia, justru sebaliknya, robot harus mampu membantu pekerjaan manusia dan ada jaminan keamanan saat mereka bekerja bersama.

Perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan robot, pastinya sudah paham soal keselamatan manusia. Oleh karena itu, semua teknologinya harus didukung oleh teknologi keselamatan demi melindungi manusia di sekitar robot.

Teknologi keselamatan kerja dipandu oleh prinsip dasar. Salah satunya adalah prinsip pemisahan.

Ilustrasi robot
Ilustrasi robot

Ini adalah prinsip yang mendorong pemisahan, atau kepastian tidak adanya tumpang tindih antara area kerja robot dan manusia. Tetapi karena semakin banyak robot menggantikan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, beberapa tumpang tindih tampaknya tidak dapat terhindarkan.

Hal ini membutuhkan kebijaksanaan perusahaan dalam menjaga keselamatan para pekerja manusianya. Idealnya, manusia dan robot mampu bekerja sama, dengan tetap menomosatukan faktor keselamatan bagi manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI