Suara.com - Video seorang lelaki bunuh diri tersebar di TikTok, meskipun ada upaya untuk mencegah tersebar lebih luas dengan menghapusnya.
Awalnya, video tersebut tersebar di Facebook dan Instagram sebelum dibagikan di TikTok.
Pengguna melaporkan bahwa rekaman tersebut ditemukan di dalam video lain yang tidak terkait, sehingga dapat muncul tanpa peringatan di umpan atau feeds pengguna.
Laporan media mengatakan video itu disiarkan langsung di Facebook pada 31 Agustus oleh seorang lelaki asal Mississippi. Video itu juga tersebar di situs web 4chan, sebuah forum perpesanan anonim yang terkenal karena kontennya yang ekstrem.
Baca Juga: Aplikasinya Dilarang, China Keluarkan Inisiatif Keamanan Data Global
Melihat adanya video itu tersebar di TikTok dan muncul tanpa peringatan, banyak pengguna telah memosting konten yang memperingatkan orang-orang untuk menghindari video tersebut.
Peringatan ini memberi tahu pengguna lainnya bahwa jika melihat bingkai pembuka video, dengan seorang lelaki kulit putih berjanggut duduk di atas meja, pengguna harus segera menghapusnya atau menutup aplikasi.
Sementara itu, TikTok mengatakan pihaknya menggunakan sistem otomatis yang berusaha menghentikan penyebaran video tersebut.
"Sistem kami secara otomatis mendeteksi dan menandai klip ini karena melanggar kebijakan kami terhadap konten yang menampilkan, memuji, mengagungkan, atau mempromosikan bunuh diri," kata TikTok dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Independent, Rabu (9/9/2020).
Ini bukan pertama kalinya video bunuh diri menyebar di media sosial atau pertama kali perusahaan teknologi berjuang menghapus kontennya.
Baca Juga: Rindu Liburan? Bisa Jalan-Jalan Virtual di TikTok, Lho
Sebelumnya, pada Februari 2019, Instagram berjanji menghapus gambar grafis yang melukai diri dalam fungsi pencariannya. Antara April dan Juni 2019, Instagram telah menghapus 834.000 konten dari platformnya. Tak hanya itu, Facebook pun melakukan hal yang sama ketika insiden serangan teroris Christcruch disebarkan di media sosial pada Maret 2019.