"Untungnya, dalam kelompok Innsbruck, kami tidak mengamati disfungsi jantung terkait Covid-19 yang parah pada fase pasca-akut. Disfungsi diastolik yang kami amati juga cenderung membaik seiring waktu," tambah Dr Sahanic, seperti dikutip Mirror, Selasa (8/9/2020).
Laporan lainnya mengatakan bahwa semakin cepat pasien Covid-19 memulai program rehabilitasi paru setelah melepas ventilator, maka semakin baik dan cepat pemulihannya.
Yara Al Chikhanie, mahasiswa PhD di klinik Dieulefit Sante untuk rehabilitasi paru dan Hp2 Lab di Grenoble Alps University, Perancis, menggunakan tes berjalan untuk mengavulasi kemajuan mingguan 19 pasien yang telah menghabiskan rata-rata tiga minggu dalam perawatan intensif dan dua minggu di bangsal paru.
"Temuan terpenting adalah pasien yang dirawat di rehabilitasi paru segera setelah meninggalkan perawatan intensif berkembang lebih cepat daripada pasien yang menghabiskan waktu lebih lama di bangsal paru di mana mereka tetap tidak aktif," ucap Al Chikhanie.
![Medical ventilator yang sangat dibutuhkan para pasien Covid-19. Pabrikan otomotif juga akan menggarap ketersediaannya. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/01/13392-medical-ventilator.jpg)
Ia menambahkan bahwa semakin cepat rehabilitasi dimulai, maka semakin cepat dan lebih baik peningkatan kapasitas berjalan dan bernapas pasien serta penambahan otot. Menurutnya, pasien yang memulai rehabilitasi dalam seminggu setelah terlepas dari ventilator berkembang lebih cepat daripada pasien yang dirawat setelah dua minggu.
Meski begitu, seberapa cepat pasien dapat memulai rehabilitasi juga tergantung pada penilaian medis oleh dokter. Walaupun ada peningkatan yang signifikan, rata-rata periode tiga minggu dalam rehabilitasi tidak cukup bagi pasien untuk pulih sepenuhnya.