Kerusakan Paru-paru Pasien Covid-19 Disebut Bisa Membaik dalam 3 Bulan

Selasa, 08 September 2020 | 16:00 WIB
Kerusakan Paru-paru Pasien Covid-19 Disebut Bisa Membaik dalam 3 Bulan
Ilustrasi operasi. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasien virus Corona (Covid-19) dapat menderita kerusakan paru-paru dan jantung jangka panjang, tetapi banyak pasien dengan kondisi ini cenderung membaik dalam waktu tiga bulan.

Sebuah penelitian terbaru, para ilmuwan di Tyrolean Australia merekrut pasien Covid-19 yang telah dirawat di rumah sakit. Pada European Respiratory Society International Congress, para ahli melaporkan 86 pasien pertama yang terdaftar antara 29 April dan 9 Juni.

Para pasien dijadwalkan untuk kembali dan melakukan evaluasi enam, 12, dan 24 minggu setelah dipulangkan. Selama kunjungan tersebut, pemeriksaan klinis, uji laboratorium, analisis jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah serta uji fungsi paru dilakukan.

Pada saat kunjungan pertama para pasien, lebih dari separuh pasien memiliki setidaknya satu gejala persisten, terutama sesak napas dna batuk. CT Scan pun masih menunjukkan kerusakan paru-paru pada 88 persen pasien.

Cuplikan foto dari video 3D paru-paru pasien Covid-19 di Amerika Serikat. [Youtube/Surgical Theater]
Cuplikan foto dari video 3D paru-paru pasien Covid-19 di Amerika Serikat. [Youtube/Surgical Theater]

Tetapi pada saat kunjungan berikutnya pada 12 minggu setelah keluar, gejalanya membaik dan kerusakan paru-paru berkurang hingga 56 persen.

Sebanyak 56 pasien menunjukkan gejala persisten pada saat kunjungan enam minggu. Gejala tersering mencakup sesak pada 40 pasien dan batuk pada 13 pasien.

Sementara pada kunjungan 12 minggu, sesak napas telah membaik dan terjadi hanya pada 31 pasien, tetapi 13 paisen masih mengalami batuk. Pada tahap ini, masih terlalu dini untuk mendapatkan hasil dari evaluasi dalam 24 minggu.

"Kabar buruknya adalah bahwa orang-orang menunjukkan kerusakan paru-paru akibat Covid-19 setelah keluar, kabar baiknya adalah kerusakannya cenderung membaik seiring waktu, yang menunjukkan bahwa paru-paru memiliki mekanisme untuk memperbaiki dirinya," kata Dr Sabina Sahanic, mahasiswa PhD di University Clinic, Innsbruck, dan bagian dari tim yang melakukan penelitian.

Pada kunjungan enam minggu, ekokardiogram menunjukkan bahwa 48 pasien mengalami disfungsi ventrikel kiri jantung pada saat relaks dan dilatasi.

Baca Juga: Miris, Bayi 4 Bulan Idap Sakit Paru-paru hingga Kurus Kering

Indikator biologis kerusakan jantung, pembekuan darah, dan peradangan semuanya meningkat secara signifikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI