Suara.com - Tahukah Anda bahwa menggunakan sosial media secara berlebihan memiliki efek samping untuk kesehatan mental seseorang? Meskipun berselancar di sosial media bisa membuat orang senang, namun di sisi lain, seseorang bisa merasa kesepian, hilang rasa percaya diri, bahkan depresi. Kira-kira kenapa hal ini bisa terjadi?
Dikutip dari Forbes (November 2018), hal ini bisa terjadi karena adanya perbandingan sosial. Maksudnya adalah, seseorang akan membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain yang mereka lihat melalui sosial media, entah lebih buruk ataupun lebih baik. Hal ini mengakibatkan adanya rasa kompetisi antara satu orang dengan orang yang lain, yang justru akan berdampak negatif kepada pribadi seseorang.
Bersosial di media online jadi ajang hebat-hebatan. Bahkan ada sosial media yang menghilangkan tampilan jumlah likes yang didapat oleh sebuah postingan di sosial media tersebut.
“Kami ingin followers Anda fokus pada apa yang Anda bagikan, bukan berapa banyak jumlah likes yang Anda dapat,” begitu tulisan yang ada di halaman notifikasi aplikasi sosial media tersebut.
Baca Juga: Bill Gates: Sosial Media Sebarkan 'Ide-ide Gila' Soal Virus Corona
FOMO hadir dengan sesuatu yang unik dan berbeda.
“FOMO adalah sebuah forum 100% anonim bagi para profesional untuk saling berinteraksi dan berbagi informasi dalam dunia profesional,” kata Niko Questera selaku salah satu perintis FOMO dalam keterangannya, Selasa (8/9/2020).
Ia juga menambahkan bahwa FOMO dapat menjadi wadah yang tepat bagi Anda yang ingin berdiskusi secara positif, tanpa stigma dan bebas untuk mengemukakan pendapat.
Anonimitas bisa jadi jawaban yang tepat untuk Anda yang ingin bebas mengemukakan pendapat tanpa ada yang menghakimi. Identitas Anda tidak akan terlihat pada forum diskusi, sehingga Anda memiliki nilai yang sama dengan user yang lain.
“Kami ingin agar orang fokus pada nilai dari sebuah postingan, yaitu secara objektif, bukan subjektif. Kami ingin setiap orang memiliki hak dan value yang setara satu sama lain,” kata Peter Adjiwibawa, salah satu perintis FOMO.
Baca Juga: Driver Ojol Tawuran dengan DC di Ring Road Utara Trending di Sosial Media
Dirintis oleh Peter Adjiwibawa dan Niko Questera, FOMO menjadi wadah dimana Anda dapat mengobrol mengenai apa saja, bahkan topik sensitif sekalipun. Tidak akan ada yang menghakimi, karena identitas Anda tidak akan terlihat.
FOMO ini sangat cocok untuk Anda yang memiliki pertanyaan namun tidak tahu harus bertanya kepada siapa. Forum diskusi yang akan merahasiakan identitas Anda sehingga tidak ada unsur kompetitif di dalam forum.
Sudah digunakan oleh lebih dari 1500 pengguna dan lebih dari 500 perusahaan dan universitas yang terdaftar, FOMO sendiripun tidak dapat mengidentifikasi siapa saja usernya, menjadikannya aplikasi 100% anonim pertama di Indonesia.
Anda dapat membicarakan topik baru, atau menjawab dan berpartisipasi langsung di dalam diskusi. Anda bisa mengobrol lebih dalam lagi dengan user lainnya secara personal lewat fitur direct message, dan Anda dapat melihat informasi lowongan pekerjaan dari berbagai sumber.
Anda dapat mengunduh aplikasi FOMO lewat Appstore atau Playstore, dan Anda dapat langsung bergabung dan berinteraksi dengan komunitas profesional ini sekarang juga.