Suara.com - Kaum Bumi Datar kembali berulah. Kali ini, salah satu penganut teori konspirasi tersebut berpendapat bahwa bentuk Bumi itu menyerupai donat. Pada 2012 lalu, salah satu peserta Forum Masyarakat Bumi Datar yang bernama Varuag, membuat teori tak terduga ini.
"Saya akan menyatakan teori saya, dan kemudian kita dapat menyesuaikannya dengan menunjukkan kekurangan dan melihat apakah kita dapat memikirkan argumen yang akan melawan kekurangan ini," ujarnya seperti dilansir dari Indy100, Senin (7/9/2020).
"Saya punya teori bahwa Bumi sebenarnya berbentuk seperti torus (berbentuk donat). Namun, cahayanya melengkung jadi kita tidak bisa membedakannya," lanjutnya.
Sadar betul dengan teori kontroversial yang dibuatnya, ia lantas membuat beberapa argumen untuk mendukung pernyataannya itu.
Baca Juga: Mike Hughes, Penganut Bumi Datar Meninggal Dunia di Roket Buatannya Sendiri
Jika Bumi berbentuk bulat, kenapa tidak ditemukan lubang atau bolongan di tengahnya? Untuk menjawab pertanyaan ini, ia menerangkan bahwa cahaya membelok dan mengikuti kelengkungan torus, sehingga membuat lubang 'tidak terlihat'.
Terkait alasan adanya pembengkokan cahaya, Varuag berpendapat bahwa gelombang radio dipantulkan oleh atmosfer. Dalam kehidupan nyata, ia mencontohkan proses ini sama dengan situasi manusia yang tidak perlu mendirikan beberapa menara, untuk memancarkan gelombang radio melintasi jarak yang sangat jauh.
"Gelombang cahaya juga dipantulkan dengan cara serupa. Saat kita melihat ke seberang, cahayanya berkurang saat ia bergerak, dan saat ia mencapai atmosfer, ia cukup berkurang untuk dipantulkan," lanjutnya.
"Cahaya kemudian akan mengenai sudut lain dari atmosfer dan seterusnya dan seterusnya, melengkung setiap saat. Ini memberi kesan bahwa Bumi itu datar, atau memiliki sedikit lengkungan," tutup Varuag antusias.
Baca Juga: Mantan Juara Tinju Dunia Sebut NASA Pakai CGI untuk Buktikan Bumi Bulat