Suara.com - Lima anak gorila dilahirkan dalam tempo enam minggu di satu keluarga gorila yang menyebabkan Ugandan Wildlife Service (UWS) atau Pengelola Margasatwa Uganda menyatakannya sebagai ledakan angka kelahiran.
"Ledakan kelahiran bayi gorila di Bwindi - bayi kelima hanya dalam enam pekan! Keluarga gorila Rushegura menyambut satu lagi bayi gorila yang lucu dan sehat." Begitu bunyi pernyataan UWS pada Selasa (01/09).
Keluarga gorila itu kini terdiri dari 18 anggota dan menempati taman nasional Bwindi Impenetrable National Park yang terletak di Uganda barat daya.
Bayi gorila terbaru dilahirkan oleh Ruterana, yang sudah melahirkan dua kali sebelumnya.
Baca Juga: Gorila, Orangutan, dan Paus Berisiko Tinggi Kena Virus Covid-19
Menurut UWS, Ruterana dilahirkan pada tanggal 1 Januari tahun 2002 sehingga ia sekarang berumur 18 tahun.
Gorila gunung ini termasuk spesies yang terancam dan jumlahnya yang tersisa hanya sekitar 1.000 ekor.
- Terancam Covid-19, orangutan, simpanse, dan gorila dikarantina
- Gorila ikut 'selfie' dengan tim anti perburuan Kongo
- Seekor gorila tertua di dunia mati pada umur 60 tahun
Kepada BBC, Pengelola Margasatwa Uganda mengatakan jumlah kelahiran gorila tahun ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Tujuh bayi gorila lahir sejak Januari padahal hanya tiga bayi yang lahir selama tahun 2019.
Namun tidak jelas apa yang menyebabkan peningkatan kelahiran itu.
Wartawan BBC Afrika Catherine Byaruhanga melaporkan ledakan kelahiran ini terjadi ketika taman nasional melakukan uji coba kunjungan ke lokasi-lokasi primata, yang sebelumnya dihentikan karena pandemi virus corona.
Baca Juga: Bunuh Gorila Paling Terkenal di Uganda, Pria Ini Dibui 11 Tahun
Anda mungkin tertarik menonton video ini ...
... tentang bagaimana menggelitik gorila:
Pada bulan Maret, sebagian tempat wisata di Uganda ditutup dan industri itu pelan-pelan dibuka, tetapi keselamatan primata ini menjadi kekhawatiran tersendiri karena DNA mirip dengan manusia.
Kini pengunjung dalam jumlah kecil diizinkan memasuki kawasan-kawasan yang dilindungi di tengah uji coba penerapan protokol keamanan baru, seperti mengenakan masker wajah dan menjaga jarak.
Perburuan juga menjadi kekhawatiran besar bagi pihak berwenang khususnya selama karantina wilayah.
Pada bulan Juli, seorang laki-laki dihukum 11 tahun penjara dalam kasus pembunuhan Rafiki, induk jantan di Bwindi.
Sekitar 400 ekor gorila hidup di Bwindi, terdiri dari 10 kelompok keluarga.
Spesies gorila gunung hanya ditemukan di kawasan dilindungi di Republik Demokratik Kongo, Rwanda dan Uganda.
Selain di Taman Bwindi, gorila juga dapat ditemukan di sejumlah taman di kawasan pegunungan Virunga Massif yang mencakup perbatasan ketiga negara.
Pada tahun 2018, gorila gunung dicabut dari daftar spesies yang sangat terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature, setelah upaya-upaya konservasi, termasuk patroli menghentikan perburuan, membuahkan hasil.
Organisasi internasional untuk konservasi sumber daya alam tersebut kini menggolongkan gorila gunung sebagai spesies yang terancam punah.