Suara.com - Salah satu kunci keamanan online adalah memiliki kata sandi atau password yang kuat. Namun sebagian besar pengguna sulit membuat kata sandi berbeda yang tepat, dan mengingatnya dengan benar.
Kata sandi merupakan hal yang penting. Alasannya, jika data pengguna disusupi, kata sandi yang lemah bisa menimbulkan konsekuensi serius seperti pencurian identitas.
Menurut LogMeIn, perusahaan di balik pengelola kata sandi LastPass, terdapat 5.183 pelanggaran data pada 2019 yang mengungkapkan informasi pribadi seperti alamat rumah, dan kredensial masuk yang dapat dengan mudah digunakan untuk mencuri identitas pengguna atau melakukan penipuan.
Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memiliki kata sandi yang tepat. Dilansir dari CNET, berikut lima cara membuat dan mengingat kata sandi yang kuat dan aman:
Baca Juga: Studi: Peretas Bisa dengan Mudah Bongkar Kata Sandi Zoom
1. Gunakan pengelola kata sandi
- Kata sandi yang kuat umumnya lebih dari delapan karakter, sulit ditebak, dan berisi berbagai karakter, angka, dan simbol khusus. Kata sandi yang terbaik mungkin sulit diingat, terutama jika pengguna menggunakan info masuk yang berbeda untuk setiap akun.
- Karenanya pengguna membutuhkan pengelola kata sandi, seperti 1Password atau LastPass yang dapat membuat dan menyimpan kata sandi yang kuat dan panjang. Kedua pengelola ini bekerja di seluruh dekstop dan ponsel.
- Namun, pengguna tetap harus menghafal satu kata sandi utama untuk membuka kunci semua kata sandi yang lain.
- Peramban seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox juga dilengkapi dengan pengelola kata sandi, tetapi ada kekhawatiran bagaimana peramban mengamankan kata sandi yang disimpan.
2. Periksa apakah kata sandi pengguna telah dicuri
- Pengguna tidak bisa selalu mencegah kata sandi bocor, baik melalui pelanggaran data atau peretasan. Namun, pengguna dapat memeriksa apakah kata sandi telah dicuri atau disusupi.
- Mozilla Firefox Monitor dan Google Password Checkup dapat membantu pengguna dengan menunjukkan kepada pengguna alamat email dan kata sandi mana yang telah disusupi dalam pelanggaran data sehingga pengguna dapat mengambil tindakan, seperti segera mengubahnya dengan kata sandi baru.
3. Hindari penggunaan kata umum dalam kata sandi
- Kata sandi memang seharusnya tidak diketahui oleh orang lain dan sulit ditebak. Karenanya, jauhi penggunaan kata-kata umum seperti "password", frasa seperti "mypassword" dan urutan karakter yang dapat diprediksi seperti "qwerty" atau "thequickbrownfox".
- Hindari juga penggunaan nama pengguna, nama panggilan, nama hewan peliharaan pengguna, ulang tahun atau hari jadi, nama jalan, atau apapun yang berhubungan dengan pengguna yang dapat diketahui seseorang dari media sosial.
4. Buat kata sandi lebih panjang dari 8 karakter
- Memiliki kata sandi yang lebih panjang lebih baik dan memulainya dengan 8 karakter adalah permulaan yang bagus. Electronic Frontier Foundation dan pakar keamanan, Brian Curbs menyarankan penggunaan frasa sandi yang terdiri dari tiga atau empat kata acak untuk keamanan tambahan.
- Frasa sandi yang lebih panjang yang terdiri dari kata-kata yang tidak berhubungan mungkin sulit diingat, oleh karena itu pengguna harus mempertimbangkan untuk menggunakan pengelola kata sandi.
5. Jangan menggunakan kembali kata sandi
Baca Juga: Twitter Yakinkan Kata Sandi Pengguna Aman Usai Peretasan
- Jangan pernah menggunakan kembali kata sandi di berbagai akun. Jika peretas menemukan kata sandi pengguna yang digunakan kembali untuk satu akun, peretas memiliki kunci ke setiap akun lain yang pengguna gunakan untuk kata sandi itu.
- Hal yang sama berlaku untuk memodifikasi kata sandi. Jangan menggunakan kata sandi yang dimodifikasi dengan menambahkan awalan atau sufiks. Misalnya, PasswordOne atau PasswordTwo. Dengan memilih kata sandi unik untuk setiap akun, peretas yang masuk ke satu akun tidak dapat menggunakannya untuk mendapatkan akses ke semua akun lainnya.
Tips di atas merupakan cara-cara untuk membuat dan mengingat kata sandi yang kuat dan aman untuk pengguna. Selamat mencoba!