Oksigen Bumi Sebabkan Area Bulan Berkarat?

Jum'at, 04 September 2020 | 08:20 WIB
Oksigen Bumi Sebabkan Area Bulan Berkarat?
Area Karat di Bulan (Dok. Shuai Li)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para astronom secara tak terduga menemukan endapan hematit di permukaan Bulan. Endapan tersebut ditemukan di garis lintang tinggi dan para ahli menyebut penyebabnya kemungkinan besar adalah oksigen Bumi yang "terbang" ke Bulan dan membentuk mineral.

Hematit merupakan jenis besi teroksidasi yang secara kimiawi mirip dengan karat yang terbentuk saat besi bereaksi dengan oksigen di Bumi. Tidak seperti Bumi, Bulan sama sekali tidak memiliki oksigen, sehingga tidak mengherankan jika semua besi yang ditemukan baik dalam pengamatan jarak jauh maupun dalam sampel Apollo adalah murni.

Dilaporkan dalam Science Advances, para ahli memiliki gagasan tentang bagaimana Bumi mungkin bertanggung jawab atas area 'karat' di Bulan.

"Hipotesis kami adalah hematit Bulan terbentuk melalui oksidasi besi permukaan Bulan oleh oksigen dari atmosfer bagian atas Bumi yang terus-menerus dihembuskan ke permukaan Bulan oleh angin Matahari saat Bulan berada dalam magnetotail Bumi selama beberapa miliar tahun terakhir," kata Dr Shuai Li, penulis utama dari Hawai'i Institute of Geophysics and Planetology.

Baca Juga: Ternyata, Begini Penampakan Bumi 750 Juta Tahun Lalu

Dilansir dari IFL Science pada Jumat (4/9/2020), pengamatan ini diambil oleh Moon Mineralogy Mapper (M3) yang dikembangkan oleh NASA dalam misi Chandrayaan-1 India.

M3 sebelumnya digunakan oleh Li dalam penemuan endapan es air di wilayah kutub Bulan dan penemuan baru ini juga termasuk di dalam hasil pengamatan tersebut.

"Ketika saya memeriksa data M3 di daerah kutub, saya menemukan beberapa fitur dan pola spektral berbeda dari yang kita lihat di garis lintang yang lebih rendah atau sampel Apollo. Saya ingin tahu apakah mungkin ada reaksi batuan air di Bulan. Setelah penyelidikan berbulan-bulan, saya melihat adanya tanda hematit," tambah li.

Tim ahli menghubungkan pengamatan ini dengan penemuan yang dibuat oleh misi Kaguya Jepang tentang bagaimana oksigen dari atmosfer atas Bumi dapat dihembuskan ke permukaan Bulan oleh angin Matahari.

Munculnya beberapa hematit di Bulan menunjukkan bahwa air es mungkin juga berperan dalam pembentukan ini. "Penemuan ini akan membentuk kembali pengetahuan kita tentang wilayah kutub Bulan. Bumi mungkin telah memainkan peran penting dalam evolusi permukaan Bulan," tutup Li.

Baca Juga: Bulan Madu Tak Sesuai Harapan, Pria Ini Malah Ingin Kencani Adik Istrinya

Para ilmuwan berharap salah satu misi Artemis, yang akan mengirim manusia kembali ke Bulan, akan dapat mengumpulkan bebatuan di daerah kutub untuk dianalisis secara rinci dan diharapkan dapat mengonfirmasi temuan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI