Ini Alasan SpaceX Dipilih untuk Pikul Satelit Satria ke Orbit

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 03 September 2020 | 22:07 WIB
Ini Alasan SpaceX Dipilih untuk Pikul Satelit Satria ke Orbit
Roket Falcon 9 milik SpaceX. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso, mengatakan pemilihan roket Falcon 9 5500 dari SpaceX untuk membawa Satelit Satria ke orbit adalah atas dasar reputasi yang baik dari perusahaan dirgantara milik Elon Musk tersebut.

Adapun pihak yang membuat satelit Satria, kepanjangan dari Satelit Republik Indonesia, adalah Thales Alenia Space (TAS), perusahaan terkemuka Prancis. Pada Kamis (3/9/2020) PSN dan TAS telah menandatangani Preparatory Work Agreement (PWA) di Jakarta.

"Keduanya memiliki reputasi yang baik. Kita pakai Space X yang pernah kita pakai di Nusantara 1. Kita ingin memberikan yang terbaik," ujar Adi dalam konferensi pers "Penandatanganan Kerjasama Dimulainya Konstruksi Satelit Multifungsi Satria," yang disiarkan secara langsung, Kamis.

Adi mengungkapkan seluruh pengadaan Satria, termasuk roket, dilaksanakan melalui tender internasional. Selain SpaceX, PSN juga mempertimbangkan pabrikan roket asal China dan Rusia.

Baca Juga: Pembangunan Satelit Satria Dimulai, Akan Diluncurkan 2023

Embargo Barat terhadap pemakaian roket China menggugurkan pilihan tersebut. Sementara roket milik Rusia, menurut Adi, belakangan banyak mengalami kegagalan, sehingga pilihan jatuh pada SpaceX.

Sementara itu, TAS harus bersaing dengan empat pabrikan satelit lainnya untuk memenangkan tender Satria, yakni Airbus, Boeing, Lockheed, dan Space Systems Loral (SSL).

"Yang beri jawaban kepada kita, dengan kondisi yang kita inginkan, waktu itu ada tiga. Kita terus nego sesuai jadwal, keuangan dan spesifikasi sehingga beri yang terbaik. Thales waktu itu beri banyak hal yang kita butuhkan dan masalah jadwal yang cukup agresif," ujar Adi.

Lebih lanjut Adi mengatakan bahwa penandatanganan bersama TAS untuk dimulainya konstruksi Satelit Multifungsi Satria menjadi langkah awal optimisme Satelit Satria dapat meluncur pada 2023.

"Keyakinan kita 2023, salah satu alasan kita mengadakan perjanjian hari ini untuk meyakinkan bahwa pembuatan satelit ini bisa tepat waktu, kalau pun ada risiko sudah kita bangun lebih dahulu sehingga bisa punya margin timing," Adi menambahkan.

Baca Juga: Satelit Satria Ditargetkan Meluncur 2023, Diangkut Roket SpaceX

Setelah Satria meluncur, Adi optimistis satelit ini akan mampu melampaui satelit apa pun yang ada di Indonesia dalam hal kapasitas bandwidth yang ditawarkan.

Adi mengatakan proyek Satelit Satria akan melengkapi jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring sepanjang 12.000 km yang diselesaikan pada 2019.

Satelit Satria akan membantu daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) yang mulanya tidak terjangkau internet menjadi terjangkau berkat infrastruktur fiber optik dan satelit.

Perjanjian kontrak PSN dengan Thales Alenia Space sebelumnya dilakukan pada 1 Juli 2019 setelah melalui tender internasional. Sementara dengan SpaceX dilakukan 16 Agustus 2019. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI