Ilmuwan Teliti 35 Fosil Mastodon, Hewan Purba Ini Lakukan Migrasi Epik

Kamis, 03 September 2020 | 20:50 WIB
Ilmuwan Teliti 35 Fosil Mastodon, Hewan Purba Ini Lakukan Migrasi Epik
Ilustrasi gajah raksasa atau mammut. (Pixabay/ Sebastian Ganso)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berdasarkan studi dari ilmuwan, mastodon diketahui merupakan hewan terbesar di Amerika Utara selama ratusan ribu tahun. Penelitian terbaru mengenai 35 fosil mastodon mengungkapkan bahwa hewan purba ini pernah melakukan migrasi epik.  

Ilmuwan meyakini bahwa mastodon pernah membentuk ekologi dari Kutub Utara hingga Meksiko.

Kebanyakan fosil mastodon tidak bisa diberi tanggal secara tepat, karena terlalu tua untuk penanggalan karbon, jadi kita hanya tahu sedikit tentang waktu penempatan mereka di lokasi tertentu.

Meski begitu, ilmuwan memperkirakan bahwa kepunahan mereka terjadi pada akhir Pleistosen (10.000 sampai 11.000 tahun yang lalu).

Baca Juga: Viral Anjing Dicat Mirip Harimau, Kelompok Pecinta Hewan Murka

Sebagai informasi, mastodon adalah hewan purba berbelalai dalam genus mammut (keluarga Mammutidae).

Pola migrasi mastodon. (Jurnal Nature Communication)
Pola migrasi mastodon. (Jurnal Nature Communication)

Ilmuwan baru saja mengekstrasi DNA mitokondria dari tulang, gigi, dan taring dari 35 fosil mastodon.

Profesor Hendrik Poinar dari Universitas McMaster Kanada menemukan bahwa genom berasal dari lima populasi atau klade mastodon yang berbeda.

Perwakilan dari dua klade ditemukan di Alaska dan Yukon (daerah yang sangat dingin bahkan mastodon mungkin tidak dapat tinggal di sana selama periode glasial).

Kedua klade sangat berbeda, secara genetik dan dalam usia yang dicurigai, mengindikasikan bahwa mereka dalam habitat yang independen.

Baca Juga: Fosil 25 Juta Tahun Ungkap Ini Hewan Pertama Melakukan Hibernasi

Penelitian mengenai puluhan fosil mastodon ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Satu klade akan hidup di daerah itu (di era hangat sebelum punah) karena suhu mendingin, sementara kelompok baru bergerak ketika suhu naik lagi.

Dikutip dari IFLScience, kehadiran mastodon dari beberapa klade di lokasi yang berdekatan di Alberta menegaskan kecurigaan adanya koridor migrasi epik yang digunakan pada saat perubahan iklim.

Tak tanggung-tanggung, hewan purba tersebut bergerak melintasi benua pada sebuah migrasi massal.

"Data genetik menunjukkan sinyal migrasi yang kuat, bergerak bolak-balik melintasi benua, yang tampaknya disebabkan oleh perubahan iklim," kata Profesor Hendrik Poinar, pada rilis resminya.

Ada banyak spekulasi tentang apa yang menyebabkan kepunahan mereka, bersama dengan 44 mamalia besar lainnya. Banyak ilmuwan percaya itu adalah kombinasi dari perubahan iklim, persaingan yang meningkat untuk sumber makanan dan perburuan berlebihan oleh manusia purba.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI