Pembangunan Satelit Satria Dimulai, Akan Diluncurkan 2023

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 03 September 2020 | 20:49 WIB
Pembangunan Satelit Satria Dimulai, Akan Diluncurkan 2023
Satelit Nusantara Satu [PSN.co.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menandatangani Preparatory Work Agreement (PWA) dengan perusahaan antariksa asal Prancis, Thales Alenia Space untuk memulai konstruksi proyek Satelit Republik Indonesia (Satria).

Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso mengatakan satelit multifungsi Satria dibutuhkan karena memiliki spesifikasi High Throughput Satellite (HTS), yang dapat menjadi investasi besar bagi Indonesia.

"Program satelit ini merupakan hal yang jitu, tidak membutuhkan anggaran selama 3,5 tahun yang akan datang dan dengan biaya Rp 8 triliun serta biaya konsensi Rp 20 triliun yang dibayar 15 tahun tidak membutuhkan keuntungan finansial seperti satelit komersil lainnya (sehingga bisa lebih hemat)," ujar Adi dalam acara MoU yang disiarkan secara langsung, Kamis (3/9/2020).

Hal senada disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, yang hadir dalam acara tersebut. Dia mengatakan penandatanganan tersebut menunjukkan optimisme iklim investasi di Indonesia.

Baca Juga: Satelit Satria Ditargetkan Meluncur 2023, Diangkut Roket SpaceX

"Agenda kita hari ini justru menunjukkan bahwa iklim investasi dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi Indonesia tidak sedang melambat, namun justru semakin melesat," ujar Plate.

Menurut Plate, pandemi Covid-19 memberi pengaruh sangat signifikan pada industri dirgantara, termasuk satelit. Bahkan ia optimistis dengan adanya tahapan PWA akan dapat mendorong pemulihan ekonomi di Indonesia.

"Sebagai bagian dari optimisme dan keyakinan kita untuk segera pulih dari potensi kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19," kata Menteri Plate.

Sektor komunikasi dan informasi mengalami pertumbuhan hingga 10,88 persen selama pandemi Covid-19. Sektor ini menjadi satu-satunya sektor yang bertumbuh positif hingga di atas 10 persen dibanding sektor lain.

Menteri Plate menyatakan proyek Satelit Satria menandai peluang investasi di masa yang akan datang yang lebih besar.

Baca Juga: Kominfo Pertahankan Slot Orbit yang Akan Ditinggalkan Satelit Palapa-D

"Sampai dengan tahun 2030, kebutuhan kapasitas satelit Indonesia diproyeksikan mencapai 900 Gbps atau 0,9 Tbps. Kita juga masih masih membutuhkan pembangunan ground segment untuk melengkapi pembangunan space segment yang sedang kita bangun," ujar dia. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI