Bahaya! Tingkat Polusi Ozon Meningkat Selama 20 Tahun Terakhir

Rabu, 02 September 2020 | 14:30 WIB
Bahaya! Tingkat Polusi Ozon Meningkat Selama 20 Tahun Terakhir
Lapisan Ozon di Bumi. [Pete Linforth/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan menemukan dalam penelitian baru bahwa polusi ozon telah meningkat, di seluruh belahan Bumi utara selama 20 tahun terakhir. Ini penelitian pertama menggunakan data ozon yang dikumpulkan oleh pesawat komersial.

Penelitian baru, para ilmuwan dari Cooperative Institute for Research in Environmental Sciences (CIRES) di University of Colorado Boulder, mempelajari tingkat ozon di atas belahan Bumi utara.

Dalam menganalisis data ozon yang dikumpulkan oleh pesawat komersial, tim ahli menemukan bahwa meskipun tingkat ozon sangat rendah antara 1994 dan 2004, itu naik ke tingkat yang sangat tinggi antara 2011 dan 2016.

"Kadar ozon yang meningkat ini adalah masalah besar karena itu berarti bahwa saat kami mencoba membatasi polusi secara lokal, itu mungkin tidak bekerja sebaik yang kami duga," kata Audrey Gaudel, penulis utama penelitian dan ilmuwan CIRES yang bekerja di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Ilustrasi: Udara yang keluar dari pabrik. (Shutterstock)
Ilustrasi: Udara yang keluar dari pabrik. (Shutterstock)

Para ilmuwan berfokus pada ozon di belahan Bumi utara karean wilayah tersebut mencakup persentase besar manusia yang dipengaruhi oleh kualitas udara. Karena merupakan gas rumah kaca, ozon juga berdampak langsung pada iklim.

Penelitian tentang ozon sebelumnya mencoba untuk sepenuhnya memahami tren di belahan Bumi utara karena kurangnya stasiun pemantauan dan data satelit yang bertentangan.

"Kami menemukan selama upaya internasional sebelumnya yang disebut Laporan Penilaian Ozon Troposfer bahwa pengukuran satelit tidak menunjukkan tanda perubahan ozon troposfer," tambah Gaudel.

Menurutnya, tidak dapat mengatakan apakah ozon meningkat atau menurun dalam skala global selama 10 tahun terakhir dan itu mengkhawatirkan, mengingat dampak ozon terhadap iklim, kesehatan, dan vegetasi.

Untuk menghindari masalah ini, para ahli menggunakan, pendekatan yang unik dengan mengandalkan data ozon yang dikumpulkan oleh pesawat komersial, sebagai bagian dari program In-Service Aircraft for the Global Observing System (IAGOS) Eropa.

Baca Juga: Studi Terbaru: Ozon Efektif Netralkan Covid-19

"Data tersebut memberikan informasi yang agak regional, tetapi jika cukup banyak wilayah yang tercakup, kami bisa mendapatkan gambaran secara global," kata Gaudel, seperti dikutip Space.com, Rabu (2/9/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI