Alhamdulillah, Vaksin Covid-19 AstraZeneca Masuki Uji Coba Tahap 3

Rabu, 02 September 2020 | 07:45 WIB
Alhamdulillah, Vaksin Covid-19 AstraZeneca Masuki Uji Coba Tahap 3
Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mitra farmasi yang akan memproduksi vaksin virus Corona (Covid-19) buatan Universitas Oxford, AstraZeneca, mengumumkan pada Senin (31/8/2020) bahwa pihaknya telah memulai uji coba Tahap 3.

Kondisi ini menjadikannya perusahaan ketiga yang memulai uji coba tahap akhir vaksin. Vaksin yang dikembangkan dalam kemitraan dengan Universitas Oxford itu mendapat dukungan dari pemerintah federal Amerika Serikat.

Pesaingnya Moderna dan Pfizer/BioNTec juga sudah menjalani uji coba Tahap 3, yang juga didanai oleh pemerintah federal.

"Kami merekrut hingga 30.000 orang berusia 18 tahun atau lebih dari berbagai kelompok ras, etnis, dan geografis yang sehat atau memiliki kondisi medis mendasar yang stabil, termasuk mereka yang hidup dengan HIV, dan orang yang berisiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19," kata AstraZeneca, dikutip melalui CNN, Rabu (2/9/2020).

Ilustrasi Oxford of University. [Shutterstock]
Ilustrasi Oxford of University. [Shutterstock]

Peserta akan menerima dua dosis aktif atau plasebo dengan jarak empat minggu. Saat ini, uji coba Tahap 3 vaksin AstraZeneca sedang berlangsung di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan. Pengujian juga direncanakan untuk Jepang dan Rusia.

Uji coba di Amerika Serikat ini didanai oleh Biomedical Advanced Development Authority dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases, yang merupakan bagian dari National Institutes of Health (NIH).

"NIH berkomitmen untuk mendukung beberapa uji coba vaksin Tahap 3 untuk meningkatkan kemungkinan bahwa satu atau lebih akan efektif dalam mencegah Covid-19 dan membawa kami ke jalan menuju pemulihan," kata Dr. Francis Collins, Direktur NIH, dalam sebuah pernyataan.

Collins menambahkan bahwa untuk mencegah penyakit ini memerlukan banyak vaksin dan NIH berinvestasi pada vaksin, yang diyakini memiliki potensi besar untuk sukses.

AstraZeneca bermaksud untuk mendaftarkan lebih dari 50.000 relawan secara global, termasuk 30.000 di Amerika Serikat, serta peserta di Amerika Latin, Asia, Eropa, dan Afrika.

Baca Juga: Vaksin Bisa Buat Kondisi Kembali Normal? Satgas: Belum Ada Penelitiannya

Vaksin yang disebut sebagai AZD1222 itu menggabungkan versi lemah dari virus flu biasa, yang menginfeksi simpanse dan protein dari virus penyebab Covid-19 untuk memicu respons kekebalan. Vaksin ini dibuat oleh Universitas Oxford sebelum dilisensikan ke AstraZeneca untuk pengembangan lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI