Waspada! Lebih Banyak Virus Mirip Covid-19 Akan Muncul

Selasa, 01 September 2020 | 08:59 WIB
Waspada! Lebih Banyak Virus Mirip Covid-19 Akan Muncul
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin virus Corona (Covid-19) di Universitas Oxford, Sarah Gilbert, memperingatkan lebih banyak virus akan berpindah dari hewan ke manusia, dalam waktu dekat karena gaya hidup modern.

Profesor Gilbert mengatakan, perjalanan global dan populasi yang terus bertambah, meningkatkan risiko wabah infeksi zoonosis.

Penyakit yang ditularkan oleh hewan menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir karena pertanian intensif untuk daging dan penggundulan hutan, yang membuat hewan lebih dekat satu sama lain dan dengan manusia.

Profesor Gilbert menyebut, pandemi saat ini menyoroti bagaimana perjalanan internasional memperburuk penyebaran virus ini dan populasi yang lebih besar membuat virus lebih sulit diberantas.

Ilustrasi kelelawar buah. [Shutterstock]
Ilustrasi kelelawar buah. [Shutterstock]

Asal pasti Covid-19 saat ini tidak diketahui, tetapi konsensusnya adalah itu berasal dari kelelawar sebelum melompat ke hewan lain, yang kemudian menularkannya kepada manusia.

"Karena hal-hal yang terjadi di dunia, kemungkinan besar kita akan mengalami infeksi zoonosis yang menyebabkan wabah di masa depan," kata Profesor Gilbert, seperti dikutip Dailymail, Selasa (1/9/2020).

Menurutnya, kepadatan populasi lebih besar, perjalanan lebih banyak, penggundulan hutan, semua hal itu membuat kemungkinan besar wabah seperti ini akan terjadi lagi dan suatu saat akan menyebar.

Covid-19 telah terbukti menjadi penyakit zoonosis paling mematikan dan menular, yang telah merenggut nyawa 850.000 orang di seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari 25 juta orang.

Contoh virus mematikan lainnya termasuk Ebola, MERS, Virus West Nile, dan rabies, keseluruhannya juga berasal dan muncul dari hewan. Setiap tahun, dua juta orang yang sebagian besar berasal dari negara miskin, meninggal karena penyakit zoonosis.

Baca Juga: Ilmuwan Pertanyakan dari Mana Asal Air di Bumi

Gagasan ini muncul setelah laporan PBB pada Juli memperingatkan jumlah wabah infeksi semacam itu akan terus meningkat, kecuali pekerjaan konservasi dilakukan untuk melindungi satwa liar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI