Asteroid Dua Kali Lebih Besar dari Piramida Akan Lintasi Bumi 6 September

Selasa, 01 September 2020 | 07:47 WIB
Asteroid Dua Kali Lebih Besar dari Piramida Akan Lintasi Bumi 6 September
Ilustrasi sebuah asteroid sedang melintas dekat Bumi. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - NASA mengatakan, sebuah asteroid yang dijuluki 465824 (2010 FR) berukuran dua kali lebih besar dari Piramida Agung Giza (Great Pyramid of Giza) di Mesir, akan meluncur dengan jarak dekat melintasi Bumi pada 6 September mendatang.

Pada saat itu, asteroid ini akan melintas dengan jarak sekitar 4,6 juta mil dari Bumi. Meskipun terdengar jauh, ini dikategorikan sebagai pendekatan dekat oleh NASA.

Batuan luar angkasa tersebut diperkirakan memiliki ukuran diameter 120-270 meter. Pada perkiraan yang lebih tinggi, itu menunjukkan bahwa asteroid tersebut bisa sekitar dua kali lebih besar dari Piramida Agung Giza.

Namun, menurut NASA kemungkinan 465824 (2010 FR) akan menghantam Bumi sangat rendah. Meski begitu, NASA belum mengesampingkan kemungkinan tumbukan asteroid dalam waktu dekat.

Baca Juga: Gawat! NASA Perkirakan 0,41 Persen, Asteroid Ini Berpotensi Hantam Bumi

Piramida Giza, Mesir (Pixabay/rperucho)
Piramida Giza, Mesir (Pixabay/rperucho)

"Namun, dalam jangka waktu yang lama, kemungkinan Bumi akan terkena dampak tidak dapat diabaikan. Saat ini, para ilmuwan near-Earth object (NEO) atau objek dekat-Bumi berupaya untuk menemukan benda-benda seperti asteroid ini, dan kemudian melacak pergerakannya di masa depan. Kita harus menemukan objek itu terlebih dahulu dan mengawasinya," kata NASA.

Jika sebuah asteroid ditemukan berada di jalur tabrakan dengan Bumi, NASA memiliki beberapa taktik untuk mencegah tabrakan tersebut.

"Salah satu teknik yang disarankan untuk membelokkan asteroid termasuk senjata fusi nuklir yang dipasang di atas permukaan untuk sedikit mengubah kecepatan asteroid tanpa membuatnya pecah," tambah NASA, seperti dikutip Mirror, Selasa (1/9/2020).

NASA menambahkan bahwa neutron berkecepatan tinggi dari ledakan akan menyinari bahan di permukaan asteroid. Materi cangkang di permukaan tersebut kemudian akan mengembang dan meledak, sehingga memperlambat kecepatan asteroid itu sendiri.

Perubahan kecepatan yang sangat kecil dalam gerakan asteroid, meski hanya beberapa milimeter per detik yang berlangsung selama beberapa tahun, dapat menyebabkan asteroid luput dari Bumi sepenuhnya. Oleh karena itu, trik NASA mendorong dengan lembut asteroid keluar dari jalur dan tidak meledakkannya.

Baca Juga: Australia Beri Izin Mendarat Kapsul Sampel Asteroid Jepang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI