Ekuinoks Akan Ramaikan Fenomena Langit September

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 01 September 2020 | 07:05 WIB
Ekuinoks Akan Ramaikan Fenomena Langit September
Fenomena ekuinoks Matahari akan terjadi di September 2020. Foto: Bendera merah putih berkibar saat terjadinya Halo Matahari di Kayu Aro Barat, Kerinci, Jambi, Jumat (28/8/2020). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mencatat sejumlah fenomena antariksa yang akan terjadi pada September 2020, antara lain adalah bulan purnama, apogee dan perigee bulan, bulan baru, oposisi Neptunus dan fenomena ekuinoks.

"Jadi pada Bulan September nanti, ada beberapa fenomena yang kita catat," kata Kepala Pusat Sains Antartika Lapan, Clara Y. Yatini dalam konferensi pers yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara virtual dari Jakarta, Senin (31/8/2020).

Ia mengatakan bahwa beberapa fenomena alam yang akan terjadi pada September 2020 antara lain adalah fenomena bulan purnama yang akan terjadi pada sekitar 2 September pada pukul 12.23 WIB.

Kemudian, apogee bulan atau fenomena titik terdekat bulan dari bumi, juga tercatat akan terjadi pada 6 September. Sementara pada titik terjauhnya, atau disebut sebagai perigee bulan, tercatat akan terjadi pada 18 September.

Baca Juga: Ada Fenomena Hujan Es di Sukabumi, Ini Penjelasan LAPAN

Berikutnya, Clara juga mencatat adanya fenomena bulan baru yang akan terlihat pada 17 September. Dan salah satu yang menarik di antara fenomena yang akan terjadi pada September adalah fenomena oposisi Neptunus pada 11 September.

"Pada saat ini planet ini akan berada pada posisi terdekatnya ke bumi, dan permukaannya akan sepenuhnya diterangi oleh matahari," kata dia.

Namun demikian, karena Neptunus jaraknya cukup jauh dari bumi, maka ia akan tampak kecil dan terlihat sebagai titik biru pada teleskop.

"Kalau kita lihat dari teleskop mungkin akan terlihat lebih jelas apabila menggunakan teleskop besar," katanya.

Terakhir, diperkirakan akan terjadi peristiwa ekuinoks pada 22 September. Peristiwa tersebut terjadi saat Matahari yang kini berada di utara Khatulistiwa menyeberang ke selatan.

Baca Juga: Ingin Lihat Hujan Meteor Perseid? Berjaga dan Lihatlah ke Utara

Ia mengatakan peristiwa tersebut terjadi karena lintasan matahari yang tidak sejajar dengan rotasi bumi sehingga Matahari tampak bergerak ke utara, ke selatan, dan pada 22 September Matahari akan tepat berada di atas ekuator dan menuju ke selatan.

"Dan pada saat ini disebut sebagai autumnal equinox karena di mana belahan utara dari belahan utara bumi akan memasuki musim gugur. Sementara belahan selatan akan mengalami musim semi," demikian Clara menjelaskan soal ekuinoks. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI