Suara.com - Bandara Heathrow, Inggris tengah menguji coba tes Covid-19 yang mengeluarkan hasil hanya dalam 20 detik. Alat ini memungkinkan untuk menggantikan sistem karantina saat ini.
Bandara berencana menyaring 78 juta wisatawan yang melewatinya setiap tahun secara massal. Mereka bertujuan menyaring orang yang pergi atau tiba di Inggris untuk membuka lockdown negara yang masuk dalam "daftar merah" Pemerintah, yang memerlukan karantina 14 hari saat kembali.
Universitas Oxford dan Manchester bekerja sama dengan Heathrow dalam tiga tes terpisah.
Ketiga tes tersebut termasuk tenggorokan yang memberikan hasil dalam setengah jam, yang kedua tes berbasis air liur yang memberikan hasil dalam 10 menit, dan yang lainnya adalah tes mikroskop holografik yang dipelopori untuk menghasilkan hasil ebola dalam 20 detik.
Baca Juga: Alat Tes Covid-19 Rusak, Ribuan Warga Kaget Dinyatakan Positif Corona
Sekitar 250 staf bandara telah mengambil bagian dalam uji coba tes yang diperkirakan menelan biaya sekitar 30 poundsterling atau sekitar Rp 587 ribuan, di samping tes PCR untuk akurasi tambahan.
Heathrow akan mengirimkan hasilnya kepada Grant Shapps, Sekretaris Transportasi, dan Matt Hancock, Sekretaris Kesehatan dalam upaya membujuk mereka untuk meninggalkan karantina 14 hari, sehingga memungkinkan perjalanan dan perdagangan internasional dimulai kembali.
Sekitar 30 negara lain jauh di depan Inggris dengan pengujian serupa untuk Covid-19, menganggap jika selama ini pemerintah "menunda-nunda".
John Holland-Kaye, kepala eksekutif Heathrow, mengatakan kepada Telegraph bahwa pengujian adalah jalur kehidupan yang dibutuhkan sektor penerbangan Inggris untuk bangkit kembali.
“Jika kami dapat menemukan tes yang akurat, mendapatkan hasil dalam hitungan menit, hemat biaya, dan mendapat lampu hijau dari Pemerintah, kami berpotensi memperkenalkan pengujian berskala luas di bandara," ujarnya dilansir laman The Sun, Minggu (30/8/2020).
Baca Juga: Permintaan Produk MINI Rendah, BMW Putuskan Pangkas Jumlah Karyawan
Setiap penumpang yang bepergian melalui Heathrow, menurutnya, akan memiliki kepercayaan diri untuk mengetahui bahwa bandara tersebut bebas Covid-19, meningkatkan permintaan, dan membuat Inggris Global kembali dengan aman berdagang dan bepergian dengan dunia lagi.
"Tanpa ini, sektor penerbangan kelas satu kita berisiko menjadi kelas dua, memberikan keunggulan kompetitif Inggris kepada yang lain,” tegasnya.
Heathrow telah membangun pusat pengujian di bandara di mana penumpangnya akan dikenakan 150 poundsterling atau kisaran Rp 2,9 jutaan untuk tes PCR seperti yang digunakan oleh NHS.
Namun, penundaan hingga 48 jam dan biaya tinggi dapat menjadi masalah untuk peluncuran yang lebih luas.