Timbunan itu merupakan salah satu tempat penyimpanan emas paling awal, yang diketahui dari akhir abad kesembilan di wilayah yang sekarang disebut Israel. Simpanan tersebut termasuk dinar emas penuh dan sekitar 270 potongan emas kecil.
"Potongan dinar emas yang dipotong untuk dijadikan 'uang receh', praktik yang biasa dilakukan di negara-negara Islam setelah tahun 850-an, ketika koin perunggu dan tembaga tidak lagi digunakan," tambah Kool.
Salah satu potongannya memiliki artefak yang belum pernah ditemukan sebelumnya di Israel. Potongan khusus ini adalah fragmen dari solidus emas, koin emas yang hampir murni, dan dicetak di ibu kota kekaisaran Konstantinopel.
Kehadirannya di timbunan koin Islam adalah bukti hubungan moneter, mungkin tanda perdagangan antara dua kerajaan dari periode ini.
![Sebanyak 425 koin emas langka dari Kekhalifahan Abbasiyah yang berusia sekitar 1.100 tahun, ditemukan di Israel, Senin (24/8/2020). [IAA via Times of Israel]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/24/87120-koin-kerajaan-islam-berusia-1100-tahun-ditemukan-di-israel-1.jpg)
Menurut Kool, harta karun langka ini akan menjadi sumbangan besar bagi penelitian karena temuan dari periode Abbasiyah di Israel relatif sedikit.