Dinding dari mustatil juga sangat rendah, dan tidak memiliki titik masuk yang jelas. Oleh sebab itu peneliti berhipotesa bahwa struktur tersebut bukan kandang hewan kuno.
Namun jika mustatil memang merupakan tempat ritual, masih belum jelas jenis ritual apa yang dilakukan oleh suku kuno di sekitarnya.

Sekitar 7.000 tahun yang lalu, jazirah Arab cukup subur dan mengalami curah hujan yang teratur. Selama waktu itu, orang-orang Neolitik adalah penggembala, mengandalkan kawanan hewan peliharaan sebagai makanan.
"Meskipun iklimnya jauh lebih ramah daripada saat ini, Arab akan mengalami kekeringan sesekali, yang menyebabkan persaingan untuk mendapatkan lahan penggembalaan. Mustatil mungkin merupakan manifestasi dari peningkatan teritorial di wilayah tersebut", tulis para ilmuwan pada makalahnya.
Apa yang disebut "Arab Hijau" tidak bertahan lama. Setelah wilayah tersebut mengering dengan cepat, struktur batu persegi panjang berhenti muncul dalam catatan arkeologi.
Penemuan struktur batu misterius ini sangat penting terutama sebagai arsip penting dari prasejarah Arab yang berguna untuk penelitian masa depan.