Ilmuwan Sebut Awal Kehidupan Bisa Berasal dari Luar Angkasa

Kamis, 27 Agustus 2020 | 17:00 WIB
Ilmuwan Sebut Awal Kehidupan Bisa Berasal dari Luar Angkasa
Ilustrasi Bumi. [PIRO4D/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

DNA dari D. radiodurans setebal 100 mm rusak berat oleh UV. Namun, di bagian dalam, itu masih mempertahankan sebagian kecil dari sel yang masih hidup.

"Hasil ini menunjukkan efek perisai yang diberikan lapisan permukaan sel mati yang cukup melindungi sel di bawahnya dari UV," tulis para ahli.

Banyak spora bakteri sangat tahan lama dan contoh seperti Bacillus subtilis, dapat tetap tidak aktif selama bertahun-tahun. Ini digunakan untuk membantu membuktikan kelayakan panspermia.

Jika gumpalan spora mirip dengan bakteri yang telah dipelajari manusia sejauh ini dapat mencapai luar angkasa, didistribusikan oleh debu luar angkasa, asteroid, komet, atau meteorit, itu secara teoritis dapat menempuh jarak yang sangat jauh dan bertahan masuk ke atmosfer Bumi.

Stasiun luar angkasa. [Shutterstock]
Stasiun luar angkasa. [Shutterstock]

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa bakteri dapat bertahan hidup di luar angkasa ketika dilundungi oleh batu, sebuah konsep yang disebut lithopanspermia.

Tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa spora ini mungkin juga bertahan dengan menggumpal bersama untuk membangun sebuah cara untuk transfer kehidupan antarplanet.

Para ilmuwan masih harus melakukan lebih banyak penelitian untuk dapat memastikan apakah panspermia mungkin terjadi.

Tetapi jika bakteri benar-benar dapat bertahan hidup di ruang antarplanet, Bumi dapat bertindak seperti dandelion yang meniup kehidupan ke luar angkasa. Studi ini sendiri telah dipublikasikan di Frontiers in Microbiology.

Baca Juga: Ilmuwan Militer Klaim Pengusir Serangga Bisa Membunuh Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI