Ngeri! Video Ini Perlihatkan Ledakkan Nuklir Terbesar

Kamis, 27 Agustus 2020 | 13:00 WIB
Ngeri! Video Ini Perlihatkan Ledakkan Nuklir Terbesar
Ilustrasi bom nuklir meledak. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan energi nuklir di Rusia, Rosatom, baru-baru ini merilis rekaman video yang belum pernah dilihat sebelumnya. Video tentang uji coba Tsar Bomba Uni Soviet pada 1961, bom hidrogen yang merupakan senjata nuklir paling kuat yang pernah dibuat dan diuji.

Video dokumenter berdurasi 40 menit itu berbahasa Rusia, dengan teks bahasa Inggris, dan merinci beberapa teknik dan desain di balik bom tersebut.

Tak hanya itu, video tersebut juga menampilkan momen ketika Tsar Bomba diledakkan pada musim gugur pada 1961 di kedalaman beku Rusia utara.

Divideokan dalam bentuk propaganda era Soviet, rekaman itu terlihat sangat tajam, mengingat diambil hampir 60 tahun yang lalu.

Baca Juga: Rusia Segera Angkat Kapal Selam Nuklir dari Dasar Laut Arktik

Dikenal secara resmi sebagai Soviet RDS-220, Tsar Bomba diterjemahkan sebagai "Raja Bom". Itu juga memiliki sejumlah nama panggilan dan kode lain, termasuk Big Ivan, Project 7000, JOE 111, atau ibu Kuzka, sebuah ungkapan Rusia yang berarti "Kami akan mengajari Anda pelajaran dengan cara yang brutal".

Bom tersebut memiliki kekuatan lebih dari 50 megaton, yang setara dengan 50 juta ton bahan peledak konvensional. Itu 10 kali lebih kuat dari semua amunisi yang dikeluarkan selama Perang Dunia II dan lebih dari 1.500 kali kekuatan bom atom, yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Kembali pada 30 Oktober 1961, bom dijatuhkan di atas tanjung Pulau Severny di Kepulauan Novaya Zemlya di Rusia utara. Bom itu sangat kuat sehingga harus dijatuhkan dari pesawat dengan parasut terpasang, untuk memastikan awak memiliki cukup waktu untuk menghindari ledakan berikutnya. Meski begitu, tidak pasti apakah kru akan selamat.

Dalam kilatan cahaya putih, bom tersebut menciptakan bola api selebar 8 kilometer, yang akhirnya berpuncak pada awan jamur yang menjulang setinggi 64 kilometer.

Baca Juga: Ledakan di Beirut Disebut Mirip Bom Nuklir, Ahli Tunjukkan Fakta Lain

"Awan di bawah pesawat dan di kejauhan diterangi oleh kilatan yang kuat. Lautan cahaya menyebar di bawah palka dan bahkan awan mulai bersinar dan menjadi transparan," kenang juru kamera Soviet yang mengamati ledakan tersebut, seperti dikutip IFL Science, Kamis (27/8/2020).

Pada saat itu, dia menambahkan, pesawatnya muncul dari antara dua lapisan awan dan di bawah celah tersebut sebuah bola besar berwarna oranye terang muncul.

Kota Hiroshima setelah diterjang bom atom. (upi.com)
Kota Hiroshima setelah diterjang bom atom. (upi.com)

Hal yang tak terduga, bom itu dijatuhkan hanya 54 kilometer dari kota Severny yang berpenghuni. Konon semua bangunan kayu dan bata di kota itu langsung musnah.

Sayang, jumlah korban manusia tidak pernah terungkap. Bahkan dilaporkan bahwa jendela pecah di Norwegia dan Finlandia. Meski demikian, terlepas dari semua kekuatannya, ledakan itu menghasilkan sedikit dampak buruk berkat desain bom.

Di sisi lain, Tsar Bomba terlalu besar dan tidak praktis untuk digunakan.

Faktanya, skala ledakan yang mengejutkan sering disebut sebagai salah satu pendorong Perjanjian Larangan Uji Nuklir Parsial pada 1963, di mana Amerika Serikat dan Uni Soviet sepakat menghentikan uji coba bom atom di atmosfer, luar angkasa, dan bawah air.

Sayangnya, senjata mengerikan ini masih ada. Setidaknya 13.865 hulu ledak (kepala peledak dari rudal, torpedo, atau senjata serupa) nuklir ada pada awal 2019, dimiliki oleh sembilan negara, yaitu Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, China, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI