Suara.com - Para ilmuwan mendapatkan penemuan tak terduga selama melakukan pendakian di Taman Nasional Grand Canyon, pada 2016 dengan menemukan jejak kaki misterius yang ditinggalkan oleh sesuatu yang pernah berjalan di sana pada masa lampau.
Sekarang akhirnya terungkap siapa pemilik jejak misterius tersebut. Faktanya, jejak kaki kuno ini berusia sekitar 313 juta tahun dan mewakili jejak kaki paling awal yang pernah ditemukan di lingkungan Grand Canyon.
"Ini adalah jejak vertebrata tertua di Grand Canyon, yang dikenal dengan jejak fosil yang melimpah," kata Stephen Rowland, ahli paleontologi dari University of Nevada Las Vegas, seperti dikutip Science Alert, Rabu (26/8/2020).
Terlebih, jejak kaki itu adalah salah satu jejak tertua di Bumi milik hewan bertelur, seperti reptil, dan bukti paling awal dari hewan vertebrata yang berjalan di bukit pasir.
Baca Juga: Dedaunan Purba Berusia 23 Juta Tahun Beri Gambaran Masa Depan Bumi
Jejak kaki fosil tersebut ditemukan di sisi sebuah batu besar yang jatuh dari tebing di dekatnya, memperlihatkan penampang stratigrafi Manakacha Formation, lapisan batuan kuno yang terbentuk sekitar 315 juta tahun yang lalu.
Dengan kata lain, jika tebing itu tidak pernah runtuh, batu besar itu tidak akan pernah ditemukan oleh para pendaki dan jejak kaki kuno itu pun mungkin luput dari perhatian untuk selamanya.
Namun berkat peristiwa kebetulan ini, para ilmuwan kini memiliki kesempatan untuk menganalisis jalur yang sangat tua ini dan belajar tentang jenis hewan apa yang meninggalkan jejak kaki tersebut.
Di seberang bukit pasir, dua jejak terpisah dapat dilihat, yang ditinggalkan oleh amniota basal atau spesimen paling awal dari vertebrata tetrapoda.
Set trek pertama mengungkapkan pola jejak kaki yang khas dan melayang ke samping, ditafsirkan sebagai pembuat jejak yang menggunakan gaya berjalan urutan lateral, saat menaiki lereng bukit pasir secara diagonal.
Baca Juga: Ilmuwan Teliti Fosil Daun Berusia 23 Juta Tahun, Hasilnya Luar Biasa!
Dalam gerakan semacam ini, kaki di satu sisi hewan bergerak secara berurutan sebelum kaki di sisi lain melakukan hal yang sama.
"Spesies tetrapoda yang hidup, misalnya anjing dan kucing, secara rutin menggunakan gaya berjalan berurutan lateral saat mereka berjalan perlahan," kata Riwland.
Masih belum diketahui apakah gaya berjalan itu disebabkan oleh kecuraman lereng atau kekuatan angin, tetapi jejaknya mengungkapkan bahwa amniota basal tinggal di daerah gundukan pasir di wilayah tersebut pada zaman dahulu.
Kelompok jejak yang kedua tampak berbeda, mewakili serangkaian tanda cakar yang menunukkan bahwa hewan itu, mungkin spesies yang sama, secara langsung bergerak ke atas lereng dan bukan mendaki diagonal.
Meskipun saat ini tidak mungkin untuk menentukan dengan tepat jenis hewan apa yang meninggalkan jejak tersebut, para ilmuwan mengatakan, jejak tersebut memiliki kemiripan dengan Chelichnus. Merupakan kumpulan jejak fosil yang ambigu yang ditemukan di Skotlandia dan berasal dari Periode Permian. Penemuan ini sendiri telah dipublikasikan dalam PLOS ONE.