Bos Facebook, Mark Zuckerberg Komporin Donald Trump untuk Larang TikTok?

Selasa, 25 Agustus 2020 | 17:35 WIB
Bos Facebook, Mark Zuckerberg Komporin Donald Trump untuk Larang TikTok?
Ilustrasi aplikasi TikTok. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bos Facebook, Mark Zuckerberg diyakini sebagai orang yang menggosok-gosok Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk melarang TikTok beroperasi di negara tersebut.

Dugaan ini muncul setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa pada Oktober lalu Zuckerberg ditemani salah satu petinggi Facebook, Peter Thiel, dan menantu sekaligus penasehat Trump, Jared Kushner bertemu dengan sang presiden dalam sebuah jamuan makan malam.

Dalam pertemuan itu Zuckerberg memang tak berbicara soal TikTok. Ia memperingatkan Trump soal ancaman perusahaan teknologi China terhadap bisnis-bisnis Amerika Serikat.

Zuckerberg sendiri memang sudah risau dengan keberadaan TikTok, yang popularitasnya mulai bersaing dengan Facebook serta Instagram, demikian diwartakan New York Post.

Baca Juga: TikTok Gugat Pemerintahan Donald Trump

Pada September tahun lalu, Zuckerberg diketahui meminta sejumlah anggota parlemen dan senat AS untuk mengawasi TikTok. Ia mengatakan mengapa perusahaan itu boleh beroperasi di AS sementara platform-platform media sosial AS tak bisa beroperasi di China.

Di antara para senator yang bertemu dengan Zuckberberg itu ada nama Chuck Schumer dan Tom Cotton, dua politikus yang mendorong adanya penyelidikan intelijen terhadap TikTok pada Oktober lalu.

Para politikus AS memang langsung bergerak menyasar TikTok hanya beberapa bulan setelah didekati oleh Zuckerberg. Pemerintah federal AS meluncurkan penyelidikan keamanan nasional terhadap TikTok pada November dan Trump mulai mendesak ByteDance untuk menjual bisnisnya di AS pada 15 September.

Trump pada 6 Agustus lalu sudah meneken dekrit yang isinya melarang TikTok di AS. Perusahaan itu diberi waktu 45 hari untuk menjual bisnisnya di Amerika Serikat jika masih ingin beroperasi. Sejumlah perusahaan besar AS sudah mengatakan tertarik membeli bisnis TikTok di AS. Mereka antara lain Microsoft dan Oracle.

TikTok sendiri masih melawan. Pada Senin (24/8/2020), perusahaan itu menggugat pemerintah AS. Pemerintahan Trump dinilai telah melanggar konstitusi dengan melarang TikTok beroperasi di negara tersebut.

Baca Juga: Tidak Hanya TikTok, Alibaba Jadi Incaran Trump

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI