Suara.com - Menurut analisis baru, para ilmuwan mengklaim telah menemukan bukti bahwa tokoh terkemuka William Shakespeare adalah seorang biseksual.
Temuan baru yang akan diterbitkan dalam sebuah buku pada akhir tahun ini tampaknya menunjukkan bahwa penyair itu berselingkuh dengan lelaki dan wanita selama 34 tahun pernikahannya dengan Anne Hathaway.
Seperti dilaporkan dalam The Telegraph, Profesor Sir Stanley Wells dan Dr Paul Edmondson menata ulang 154 soneta Shakespeare dari edisi 1609 dalam urutan yang paling mungkin ditulis. Menambahkan soneta dari dramanya, para ahli memiliki 182 soneta yang berasal dari sekitar tahun 1578 dan seterusnya.
Para ilmuwan menyimpulkan keyakinan lama bahwa Shakespeare terobsesi dengan "Fair Youth" dan disesatkan oleh "Dark Lady" adalah tidak benar, dan sebaliknya mengklaim bahwa karakter tersebut digunakan untuk merujuk pada banyak orang.
Baca Juga: Ilmuwan Teliti Fosil Daun Berusia 23 Juta Tahun, Hasilnya Luar Biasa!
"Bahasa seksualitas di beberapa soneta, yang secata pasti ditujukan kepada subjek lelaki, membuat kami yakin bahwa Shakespeare adalah biseksual. Sudah menjadi mode sejak pertengahan tahun 1980-an untuk menganggap Shakespeare sebagai gay," kata Dr Edmondson, seperti dikutip Independent, Senin (24/8/2020).
Tapi dia sudah menikah dan punya anak, dia menambahkan beberapa dari soneta ini ditujukan untuk perempuan dan lainnya untuk lelaki.
"Untuk mendapatkan kembali istilah biseksual sepertinya hal yang orisinal untuk dilakukan," ujar Dr Edmondson.
Seksualitas Shakespeare telah menjadi sumber minat di kalangan akademisi selama bertahun-tahun. Perdebatan terakhir kali diangkat pada 2014 yang juga melibatkan Profesor Wells, yang menantang komentar yang dibuat oleh Sir Brian Vickers.
Vicker merupakan seorang profesor tamu di University College London dan menegaskan bahwa ulasan buku Times Literary Supplement salah dengan menyatakan bahwa soneta 119 Shakespeare ditulis dalam koteks homoseksual. Semua soneta Shakespeare akan diterbitkan oleh Cambridge University Press pada 10 September.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bahan Penyusun Kehidupan Awal Dunia pada Meteor yang Jatuh