Suara.com - NASA sedang menyelidiki wilayah "penyok" yang sangat besar di medan magnet Bumi yang dijuluki South Atlantic Anomaly (SAA), titik kelemahan magnetis misterius membentang dari Amerika Selatan ke Afrika.
Dilansir dari laman resmi NASA, Senin (24/8/2020), SAA muncul dari dua fitur inti Bumi, yaitu kemiringan sumbu magnetnya dan aliran logam cair di dalam inti terluarnya.
Bumi seperti magnet batang, dengan kutub utara dan selatan yang mewakili kutub magnet berlawanan dan garis medan magnet tak terlihat mengelilingi Bumi.
Tapi tidak seperti magnet batang, medan magnet inti tidak sejajar sempurna di seluruh planet dan juta tidak stabil. Itu karena bidang tersebut berasal dari inti terluar Bumi yang cair, kaya zat besi, dan dalam gerakan kuat 1800 mil di bawah permukaan.
Baca Juga: Waduh! Medan Magnet Bumi Penyok, NASA Sebut Bisa Jadi Masalah bagi Manusia
Logam yang berputar ini berfungsi seperti generator besar, yang disebut geodynamo, menciptakan arus listrik yang menghasilkan medan magnet.
Ketika gerakan inti berubah dari waktu ke waktu karena kondisi geodinamis yang kompleks di dalam inti dan pada batas dengan mantel padat di atasnya, medan magnet juga berfluktuasi dalam ruang dan waktu.
Proses dinamis dalam riak inti ke arah luar pada medan magnet yang mengelilingi planet, menghasilkan SAA dan fitur lain di lingkungan dekat Bumi, termasuk kemiringan dan pergeseran kutub magnet yang bergerak seiring waktu.
Evolusi yang terjadi pada skala waktu yang sama dengan konveksi logam di inti terluar ini, memberi para ilmuwan petunjuk baru untuk membantu mengungkap dinamika inti yang mendorok geodinamik.
"Medan magnet sebenarnya adalah superposisi medan dari banyak sumber saat ini," kata Terry Sabaka, ahli geofisika di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, Maryland.
Baca Juga: Ada Kebocoran Udara di ISS, NASA Lakukan Isolasi
Sabaka menambahkan bahwa wilayah di luar Bumi padat juga berkontribusi pada medan magnet yang diamati. Namun, sebagian besar berasal dari inti.