Pada Agustus 2019, sepuluh sel telur juga diambil dari kedua betina ini dan dibuahi secara in vitro dengan sperma banteng putih utara, bertujuan membuat embrio.
Sebagai hasilnya, tiga embrio yang dapat hidup diproduksi dan tetap disimpan sampai bisa ditanamkan.
Tujuan dari konservasionis badak putih adalah menghasilkan kawanan dari lima badak putih utara untuk dilepasliarkan ke alam. Harapannya dapat memulihkan spesies ini.
Najin, induk dari Fatu, sekarang berusia 31 tahun dan hampir terlalu tua untuk memproduksi telur yang layak untuk inseminasi, sehingga produksi embrio secara berkelanjutan sangat penting.
Baca Juga: Tragis.. Penelitian Terbaru Ungkap Penyebab Badak Berbulu Menuju Kepunahan