Ilmuwan Temukan Karya Seni Tertua di Kepulauan Britania Raya

Jum'at, 21 Agustus 2020 | 08:40 WIB
Ilmuwan Temukan Karya Seni Tertua di Kepulauan Britania Raya
Karya seni masyarakat pre-historis [The Trustees of The Natural History Museum/University of Newcastle via IFL Science].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan menemukan karya seni tertua berupa sepuluh batu terukir di Les Varines, Jersey, bagian dari Kepulauan Jersey and Guernsey milik Britania Raya yang berada sekitar 28 km dari pantai utara Perancis.  Daerah itu dikenal sebagai permukiman yang pernah dihuni oleh Magdalena, budaya pemburu-pengumpul awal yang ditemukan antara 23.000 dan 14.000 tahun yang lalu.

Dilaporkan dalam jurnal PLOS One, para arkeolog di Natural History Museum di London, University of Newcastle, dan University of York baru-baru ini melakukan analisis mikroskopis dari garis-garis halus yang terukir di batu.

Bersamaan dengan mengonfirmasi bahwa garis-garis itu bukan hanya goresan acak dari ribuan tahun akibat aus dan bahwa garis-garis itu sengaja diukir sebagai tindakan ekspresi artistik, analisis para ahli juga menjelaskan bagaimana tanda-tanda ini ditempa.

"Analisis mikroskopis menunjukkan bahwa banyak garis, termasuk lengkung, desain konsentris, tampaknya dibuat melalui sayatan berlapis atau berulang, menunjukkan bahwa tidak mungkin garis itu dihasilkan dari batu yang digunakan untuk tujuan fungsional," kata Dr. Silvia Bello, ilmuwan di Natural History Museum, seperti dikutip IFL Science pada Jumat (21/8/2020).

Analisa guratan pada permukaan batu yang ditemukan di Jersey, kawasan Guernsey and Jersey, Britania Raya. [S Bello et al/PLOS One/2020 via IFL Science].
Analisa guratan pada permukaan batu yang ditemukan di Jersey, kawasan Jersey and Guernsey, Britania Raya. [S Bello et al/PLOS One/2020 via IFL Science].

Dr. Bello menambahkan bahwa mayoritas desainnya murni abstrak, tetapi yang lain bisa menggambarkan bentuk dasar seperti hewan, pemandangan, atau manusia. Hal ini sangat menunjukkan bahwa batu di Les Varines diukir untuk dekorasi artistik yang disengaja.

Selain itu, Dr. Bello juga mengatakan bahwa sulit untuk berspekulasi tentang mengapa karya seni prasejarah ini diciptakan. Akan tetapi, tampaknya objek ini hanya memiliki makna sementara, seolah-olah hanya dihargai selama penciptaannya. Ini sangat berbeda dengan gagasan Barat Modern tentang apa yang menjadikan suatu benda sebagai karya seni.

"Bukti dari Les Varines menunjukkan bahwa ukiran itu hanya memiliki arti sementara, sangat berbeda dari persepsi kita tentang objek seni. Ukiran pada plak batu Les Varines dibuat di atas batu lunak," tambah Dr. Bello.

Batu-batu itu ditemukan bersarang di tanah situs purbakala. Berdasarkan lokasi batu ditemukan, tim berspekulasi bahwa batu-batu itu adalah bagian dari perapian, mirip perapian dekoratif.

Kemunculan seni sangat menarik bagi para antropolog dan lainnya yang mempelajari kisah manusia prasejarah karena mengungkapkan sejumlah perkembangan penting dalam budaya manusia, seperti perkembangan pemikiran abstrak, kemajuan dalam komunikasi yang kompleks, dan peningkatan kesadaran estetika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI