Suara.com - Jeff Bezos atau Bill Gates mungkin dikenal sebagai orang paling kaya saat ini, tapi ada nama lain yang mendapat gelar sebagai orang terkaya sepanjang masa yang pernah hidup.
Bernama Mansa Musa, ia merupakan penguasa Afrika Barat abad ke-14 dari Kekaisaran Mali, yang memerintah dari 1312 sampai kematiannya pada 1337.
Musa lahir pada 1280 dan mewarisi kerajaan ketika kaisar atau Mansa Abu-Bakr melepaskan posisinya pada 1312, untuk memulai ekspedisi melintasi Atlantik dan tidak pernah kembali.
Selama pemerintahannya, ia mengumpulkan kekayaan hingga sejawaran besar menggambarkannya sebagai hal yang tidak dipahami.
Baca Juga: Makin Tajir, Jeff Bezos Tambah Kekayaan Rp 191 Triliun dalam Satu Hari
Selain memang sudah kaya berkat sumber daya alam Afrika Barat, tidak hanya emasnya yang terkenal tetapi juga tembaga, cangkang kulit sapi, rempah-rempah, manik-manik, garam, dan barang mewah lainnya.
Jika dibandingkan dengan perkiraan modern, kekayaan Musa memiliki nilai sekitar 400 miliar dolar AS, sebagai perbandingan kekayaan Jeff Bezos terdaftar 131 miliar dolar AS.
Mali adalah kerajaan yang kaya dan sukses, di mana perdangangan, orang, dan ide bepergian dengan bebas melintasi Sahara antara Afrika Barat, Timur Tengah, dan bahkan Asia Timur.
Membentang 3.200 kilometer dari pantai Atlantik, itu termasuk bagian dari wilayah yang sekarang disebut Senegal, Gambia, Guinea-Bissau, Cote d'Ivoire, Burkina Faso, Mali, Niger, Mauritania, dan Chad.
Selama masa pemerintahannya, Musa memperluas kekaisaran secara signifikan dan mengambil 24 kota, termasuk Timbuktu yang sudah menjadi pusat pembelajaran dan perdagangan yang penting, tempat ia membangun istana agung, masjid, dan universitas.
Baca Juga: Kekayaan Elon Musk Melonjak Drastis, Terkaya Ketujuh di Dunia
Musa adalah seorang penguasa ambisius, tetapi sumber daya alam yang ditemukan di seluruh tanahnya yang menawarkan kekayaan yang tak terbayangkan. Paling terkenal adalah emas murni, harta paling berharga di dunia pada saat itu.
"Dalam deskripsi bahasa Arab tentang kekaisaran Mali yang ditulis pada saat itu, mereka menyarankan bahwa untuk setiap bongkahan emas yang ditemukan atau ditambang, Anda harus memberikan bongkahan emas kepada raja," kata Kathleen Berzock, kurator Caravans of Gold, sebuah pameran yang mengeksplorasi dampak global Afrika Barat pada abad pertengahan yang kini ditampilkan di National Museum of African Art.
Tekadnya untuk meningkatkan kekayaan, perdagangan, dan pengaruh ekonomi tanahnya, serta pengabdiannya kepada Islam, membawanya untuk pergi menunaikan ibadah haji ke Mekah pada 1324.
Ini merupakan salah satu kisah perjalanannya yang paling terkenal. Dalam perjalanannya, ia sangat dermawan dan membagikan emasnya, tetapi tindakannya ini konon merusak ekonomi di Kairo dan kota lain yang dilintasinya karena nilai emas langsung jatuh dan harga-harga naik.
Untuk memperbaiki keadaan ini, dalam perjalanan pulangnya Musa mencoba meminjam semua emas yang dapat ia bawa, dari peminjam uang di Kair dengan bunga yang tinggi, tetapi upaya ini kurang berhasil.
Dilansir dari IFL Science, Kamis (20/8/2020), hal ini merupakan satu-satunya peristiwa dalam sejarah ketika seseorang mampu mengendalikan harga emas secara langsung di wilayah Laut Tengah.
Kejadian ini pun diabadikan di Atlas Katalan, sebuah peta yang disebut paling penting dalam periode abad pertengahan. Dalam peta tersebut terdapat ilustrasi Musa tengah memegang koin emas.
Mansa Musa bukanlah penguasa Afrika Barat pertama atau satu-satunya yang kaya dan sukses. Namun, ia mungkin yang paling terkenal berkat penggambarannya di Atlas Catalan, yang ditugaskan oleh penguasa Mallorca pada 1375 sebagai hadiah diplomatik untuk sepupunya, Raja Perancis.
Peta ini sekarang disimpan di Perpustakaan Nasional Perancis di Paris yang berisi tentang pelabuhan utama perdagangan dan mitra dagang, raja dan penguasa, hingga asal sumber daya.
Mansa Musa dan kekayaannya yang luar biasa mungkin telah menempatkan Afrika Barat dan sejarah kekayaannya di peta, tetapi bukan hanya komoditas yang beredar pada saat itu. Keteranan Mansa Musa menawarkan sekilas tentang pertukaran budaya yang menunjukkan tidak semua kekayaan adalah materi.y