Suara.com - Tahun ini, Xiaomi merayakan ulang tahunnya yang ke-10. Perusahaan teknologi dengan berbagai perangkat cerdas dan Internet of Things (IoT) ini telah mencatat berbagai sukses di sepanjang perjalanan usahanya.
Di pasar smartphone, kini merek Xiaomi menjadi salah satu yang merajai. Padahal jika dilihat ke belakang, Xiaomi dulunya merupakan sebuah perusahaan kecil atau startup yang memasarkan ponsel.
Pada suatu kesempatan, CEO dan pendiri Xiaomi, Lei Jun, dalam sebuah kesempatan pernah menceritakan kembali perjalanan 10 tahun Xiaomi. Ia mengatakan, perusahaan kecil ini tentu tak berpikir akan besar seperti sekarang dan masuk dalam daftar Fortune Global 500.
Untungnya, Lei Jun bermimpi besar. Ia ingin agar perusahaan kecilnya ini kelak menjadi perusahaan besar. Ia pun menemui Lin Bin, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Institut Teknik Google China.
Baca Juga: Xiaomi Mi 10 Ultra Berkemungkinan Tak Diboyong ke Indonesia
Menurut Lei Jun, Lin Bin kala itu berniat meninggalkan pekerjaannya dan ingin membangun startup streaming musik online. Lei Jun pun segera menawarkan Lin Bin untuk bergabung dengannya.
Lei Jun membutuhkan waktu untuk meyakinkan Lin Bin bahwa jika mereka bergabung, maka mereka akan melahirkan perusahaan yang hebat. Akhirnya Lin Bin setuju, sehingga ia bergabung dengan Lei Jun dalam Xiaomi.
10 Tahun Hadirkan Inovasi
Xiaomi sendiri berdiri pada 6 Juni 2010. Tak lama setelah itu, tepatnya 16 Agustus 2010, Xiaomi meluncurkan firmware berbasis Android pertamanya, MIUI.
Pada Agustus tahun berikutnya, Xiaomi meluncurkan smartphone pertamanya, Mi 1, yang menggunakan firmware MIUI berbasis Android.
Pada Agustus 2012, Xiaomi menghadirkan lagi Mi 2. Ponsel ini didukung oleh Snapdragon S4 Pro APQ8064 dari Qualcomm, 1.5 GHz quad-core Krait chip, RAM 2 GB, dan GPU Adreno 320.
Baca Juga: Xiaomi Mi 10 Ultra Meluncur, Ini 3 Pesaingnya
Pada 24 September 2013, Mi 2 telah terjual lebih dari 10 juta dalam waktu 11 bulan. Mi 2 telah dijual oleh vendor ponsel nirkabel bernama MobiCity di Amerika Serikat, Eropa, Britania Raya, Australia, dan Selandia Baru. September 2013, Xiaomi kembali meluncurkan ponsel Mi 3, yang didukung oleh Snapdragon 800 (MSM8974AB) dan chipset Tegra 4 dari NVIDIA.
Dalam 5 Tahun, Pendapatan Naik 800 Persen
Upaya untuk memperkenalkan produk, menyempurnakannya, dan mempromosikan semua varian menjadi tugas utama yang diemban Lei Jun dan partnernya. Mereka merasakan jatuh bangun, mengalami masa-masa penjualan sulit, sehingga pendapatan tidak tercapai sesuai target.
Jangankan melakukan ekspansi pasar ke luar negeri, penjualan di dalam negerinya sendiripun masih memberikan kendala.
Namun ketekunan keduanya dan mental baja membuat Xiaomi bertahan. Mereka paham bahwa masalah yang datang merupakan pelajaran dan kesempatan baru untuk semakin membuat produk-produk Xiaomi sempurna.
Tahun demi tahun berlalu, hingga akhirnya, Xiaomi mencapai tahun kelima. Di tahun inilah kesuksesan mulai bisa dipetik. Pada tahun finansial 2018, Xiaomi mencatatkan pendapatan mencapai 174,9 miliar renminbi (sekitar Rp 371,2 triliun). Dengan jumlah ini maka pendapatan naik 800 persen dalam kurun waktu lima tahun.
Kesuksesan demi kesuksesan mulai diraih. Pada 25 April 2018, Xiaomi masuk dalam penawaran umum perdana (IPO, kemudian meresmikan Kampus Xiaomi pada Juli 2019, dan masuk ke dalam Fortune Global 500 untuk kedua kalinya.
Xiaomi Masuk Indonesia
Setelah kesuksesan finansial diraih, inilah saatnya untuk membicarakan soal melebarkan pasar domestik dan ekspansi ke luar China. Pada 25 September, Xiaomi mengumumkan rencana untuk membuka toko ritel di Beijing, yang disusul Oktober 2013, Xiaomi dilaporkan sebagai merek telepon cerdas paling banyak digunakan ke-5 di China.
Atas kegigihan dagangnya, pada tahun 2013, Xiaomi dilaporkan berhasil menjual 18,7 juta telepon cerdam, dan pada pertengahan tahun 2014 sebanyak 26,1 juta telepon cerdas.
Saat yang ditunggu-tunggu untuk keluar China, pada 2014, Xiaomi mengumumkan akan memperluas pemasarannya Singapura. Inilah negara pertama yang menjadi lokasi diperkenalkannya seluruh produk Xiaomi.
Redmi dan Mi 3 adalah telepon cerdas yang pertama kali dijual di negara ini, yaitu pada 21 Februari dan 7 Maret. Pada 7 Maret, Mi 3 habis terjual dalam waktu 2 menit di Singapura.
Setelah Singapura, Xiaomi masuk ke Malaysia, Filipina, dan India, kemudian pada bulan-bulan berikutnya Xiaomi akhirnya masuk ke Indonesia. Ekspansi penjualan masih tetap dilakukan dengan menyasar ke Thailand, Rusia, Turki, Brasil, dan Meksiko.
Xiaomi Just for Fans
Kesuksesan Xiaomi tidak berhenti pada sejumlah varian ponsel. Perusahaan ini merambah pada produk-produk lain dengan kekuatan teknologinya. Sebut saja Xiaomi LED Light, Mi Cloud, hingga Mi Cloud.
Pada 5 September 2013, Lei Jun secara resmi mengumumkan rencana peluncuran televisi cerdas berukuran 47 inci berkemampuan 3D berbasis Android, yang dirakit oleh Wistron Corporation di Taiwan milik Sony. Rencana inipun terjadi. Xiaomi kini memiliki varian-varian produk TV, yang didukung banyak fitur, sehingga bisa mendukung konsumen untuk menonton film atau bermain game.
Untuk target konsumen yang lebih besar, Xiaomi juga melahirkan inovasi lain dalam bentuk Mi Air Purifier dan Mi Water Purifier. Mi Air Purifier mampu menjernihkan udara dengan teknologi HEPA dan mampu menampung hingga 400 galon air bersih dalam sehari. Kedua produk ini dapat dikendalikan melalui perangkat smartphone menggunakan koneksi WiFi.
Selain itu ada juga produk-produk lainnya, seperti Xiaomi Yi Action Cam (action cam lainnya yang memiliki viewfinder), Ninebot Mini (self balancing scooter), dan Xiaomi Yi Underwater Monopod, benda wajib buat yang gemar selfie.
Tak ketinggalan juga, Mi Xiaoyi Smart CCTV (kamera pengintai), Mi Smart Scale (timbangan berat badan dengan sensor khusus), Baterai Alkaline ZMI Rainbow AAA yang tersedia dalam 10 warna, hingga Maser wajah Xiaomi DD1V (masker wajah anti polusi).
Masih banyak produk lain dari Xiaomi. Pada intinya, perusahaan ini selalu berupaya memberikan produk-produk yang memudahkan konsumennya, dengan inovasi kecanggihan teknologi yang mumpuni.
Tak salah rasanya jika Xiaomi memiliki slogan "Just for Fans", yang dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi “hanya untuk penggemar”. Para penggemar produk Xiaomi sendiri disebut sebagai "Mi Fans".
Saat ini, Xiaomi masih berpegang pada keputusan yang dirintis 10 tahun lalu, yaitu memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk-produk variatif yang memudahkan dan mengejar kesempurnaan tanpa henti.