Sementara 71 penumpang lainnya dihubungi empat hingga lima minggu kemudian untuk wawancara. Sayangnya, tujuh penumpang lainnya tidak bisa dihubungi.
Dari 24 turis, sebanyak tujuh orang dinyatakan positif Covid-19 sesaat setelah mendarat di bandara Jerman.
Empat dari tujuh orang itu merasa sakit selama penerbangan, dua orang merasa baik-baik saja pada saat itu tetapi kemudian mengalami gejala, dan satu orang tanpa gejala.
Tujuh orang ini diperkirakan terinfeksi selama seminggu sebelumnya setelah melakukan kontak dengan manajer hotel yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Bisa Hancurkan Patogen, Ilmuwan Rancang Bahan Baru Masker Wajah
Sementara itu, dua kasus kemungkinan penularan di udara teridentifikasi pada penumpang yang bukan bagian dari kelompok turis, keduanya duduk dalam dua bari dari orang yang diketahui terinfeksi. Dalam salah satu kasus ini, penularan dari penerbangan tampaknya sangat mungkin terjadi karena mereka dikarantina selama 14 hari setelah mendarat, tetapi masih sakit.
Kasus lain, mereka tidak melakukan karantina sehingga para peneliti tidak dapat sepenuhnya mengecualikan kemungkinan mereka terkena infeksi setelah mendarat. Namun, para ahli yakin kemungkinan mereka terinfeksi di pesawat.
Secara keseluruhan, ini adalah gambaran yang cukup suram karena menunjukkan betapa sulitnya melacak orang saat mereka melakukan perjalanan di seluruh dunia. Meski demikian, para ilmuwan berpendapat bahwa laporan ini menunjukkan Covid-19 dapat ditularkan, mungkin melalui transmisi udara, di pesawat yang padat.
Para ahli juga menunjukkan bahwa risiko ini dapat dikurangi lebih lanjut jika semua penumpang dan awak memakai masker wajah, yang sayangnya tidak dilakukan dalam kasus ini. Penggunaan masker wajah sebagai tindakan penecegahan sangat penting dilakukan dalam perjalanan udara selama pandemi.
Baca Juga: Tragis.. Penelitian Terbaru Ungkap Penyebab Badak Berbulu Menuju Kepunahan